Proses                  pembentukan dan pemasakan spermatozoa disebut spermatogenesis.                  Pada tubulus seminiferus testis terdapat sel-sel induk spermatozoa                  atau spermatogonium, sel Sertoli yang berfungsi memberi makan                  spermatozoa juga sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus                  yang berfungsi menghasilkan testosteron. Proses pembentukan spermatozoa                  dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon.               
Spermatogonium berkembang menjadi sel spermatosit primer.
Sel spermatosit primer bermiosis menghasilkan spermatosit sekunder, spermatosit sekunder membelah lagi menghasilkan spermatid, spermatid berdiferensiasi menjadi spermatozoa masak. Bila spermatogenesis sudah selesai, maka ABP testosteron (Androgen Binding Protein Testosteron) tidak diperlukan lagi, sel sertoli akan menghasilkan hormon inhibin untuk memberi umpan balik kepada hipofisis agar menghentikan sekresi FSH dan LH.
Spermatozoa akan keluar melalui uretra bersama-sama dengan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cowper. Spermatozoa bersama cairan dari kelenjar-kelenjar tersebut dikenal sebagai semen atau air mani. Pada waktu ejakulasi, seorang laki-laki dapat mengeluarkan 300 - 400 juta sel spermatozoa.
  
Kelenjar                  hipofisis menghasilkan hormon perangsang folikel (Folicle Stimulating                  Hormone/FSH) dan hormon lutein (Luteinizing Hormone/LH).                 
                                                   LH merangsang sel Leydig untuk menghasilkan hormon testosteron.                  Pada masa pubertas, androgen/testosteron memacu tumbuhnya sifat                  kelamin sekunder.
                   FSH merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding                  Protein) yang akan memacu spermatogonium untuk memulai proses                  spermatogenesis. Proses pemasakan spermatosit menjadi spermatozoa                  disebut spermiogenesis. Spermiogenesis terjadi di dalam epididimis                  dan membutuhkan waktu selama 2 hari.  
                                     Proses Spermatogenesis :Spermatogonium berkembang menjadi sel spermatosit primer.
Sel spermatosit primer bermiosis menghasilkan spermatosit sekunder, spermatosit sekunder membelah lagi menghasilkan spermatid, spermatid berdiferensiasi menjadi spermatozoa masak. Bila spermatogenesis sudah selesai, maka ABP testosteron (Androgen Binding Protein Testosteron) tidak diperlukan lagi, sel sertoli akan menghasilkan hormon inhibin untuk memberi umpan balik kepada hipofisis agar menghentikan sekresi FSH dan LH.
Spermatozoa akan keluar melalui uretra bersama-sama dengan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cowper. Spermatozoa bersama cairan dari kelenjar-kelenjar tersebut dikenal sebagai semen atau air mani. Pada waktu ejakulasi, seorang laki-laki dapat mengeluarkan 300 - 400 juta sel spermatozoa.
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER
0 Response to "Pembentukan Gamet Jantan"
Posting Komentar