Di                  dalam ovarium janin sudah terkandung sel pemula atau oogonium.                  Oogonium akan berkembang menjadi oosit primer. Saat bayi dilahirkan                  oosit primer dalam fase profase pada pembelahan meiosis. Oosit                  primer kemudian mengalami masa istirahat hingga masa pubertas.                                                                  
                
  
                   Pada masa pubertas terjadilah oogenesis. Oosit primer membelah                  secara meiosis, menghasilkan 2 sel yang berbeda ukurannya. Sel                  yang lebih kecil, yaitu badan polar pertama membelah lebih lambat,                  membentuk 2 badan polar. Sel yang lebih besar yaitu oosit sekunder,                  melakukan pembelahan meiosis kedua yang menghasilkan ovum tunggal                  dan badan polar kedua. Ovum berukuran lebih besar dari badan polar                  kedua.  
                                 Pengaruh Hormon dalam Oogenesis Kelenjar                  hipofisis menghasilkan hormon FSH yang merangsang pertumbuhan                  sel-sel folikel di sekeliling ovum. Ovum yang matang diselubungi                  oleh sel-sel folikel yang disebut Folikel Graaf, Folikel Graaf                  menghasilkan hormon estrogen. Hormon estrogen merangsang kelenjar                  hipofisis untuk mensekresikan hormon LH, hormon LH merangsang                  terjadinya ovulasi. Selanjutnya folikel yang sudah kosong dirangsang                  oleh LH untuk menjadi badan kuning atau korpus luteum. Korpus                  luteum kemudian menghasilkan hormon progresteron yang berfungsi                  menghambat sekresi DSH dan LH. Kemudian korpus luteum mengecil                  dan hilang, sehingga aklurnya tidak membentuk progesteron lagi,                  akibatnya FSH mulai terbentuk kembali, proses oogenesis mulai                  kembali.
| Catatan : | Pada                        laki-laki spermatogenesis terjadi seumur hidup, dan pelepasan                        spermatozoa dapat terjadi setiap saat. Pada wanita, ovulasi                        hanya berlangsung sampai umur sekitar 45 - 5O tahun. Seorang                        wanita hanya mampu menghasilkan paling banyak 400 ovum selama                        hidupnya, meskipun ovarium seorang bayi perempuan sejak                        lahir sudah berisi 500 ribu sampai 1 juta oosit primer. Setiap                        bulan wanita melepaskan satu sel telur dari salah satu ovariumnya.                        Bila sel telur ini tidak mengalami pembuahan maka akan terjadi                                                  perdarahan (menstraasi).                           Menstruasi terjadi secara perfodik satu bulan sekali. Saat                        wanita tidak mampu lagi melepaskan ovum karena sudah habis                        tereduksi, menstruasi pun menjadi tidak teratur lagi, sampai                        kemudian terhenti sama sekali. Masa ini disebut menopause                       | 
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER
0 Response to "Pembentukan Gamet Betina"
Posting Komentar