Mahasiswa biologi, berkutat pada kegiatan yang sama pada setiap semester yaitu sibuk mengatur jadwal praktikum yang menjadi bagian dari mata kuliah pilihan. Kegiatan ini jelas menyita banyak waktu namun ternyata sebagai mahasiswa yang merupakan bagian masyarakat intelek, praktikum kami jadikan sebagai acuan untuk mengetahui sesuatu yang lebih banyak dan tak hanya berkutat pada teori saja. Kegiatan praktikum justru membuka mata kami untuk melihat lebih jelas manfaat ilmu yang diperoleh. Ilmu yang diperoleh menginspirasi kami untuk menilik masalah yang menjadi tren di kalangan masyarakat dan mencari solusi dengan menerapkan ilmu yang diperoleh.
Masalah apa yang terjadi pada daerah kita??
Banyak masalah yang melanda di berbagai belahan bumi, tak terkecuali Sulawesi selatan, untuk menyelesaikan masalah tersebut kita sebagai bagian dari oknum masyarakat harus jeli melihat masalah apa yang menjadi rumor di tengah-tengah masyarakat sekarang ini serta masalah apa yang terjadi di provinsi kita yang akan membawa dampak negatif pada dunia. Jelas, di mata masyarakat bahwa salah satu masalah serius yang dihadapi oleh berbagai kalangan masyarakat adalah peningkatan polusi udara yang semakin hari semakin melewati batas ambang toleransi. Selain itu masalah yang tak kalah seriusnya adalah semakin menipisnya bahan bakar, kedua masalah ini tentu banyak sedikitnya berpengaruh terhadap pemanasan global yang membawa dampak negatif bagi bumi..
Bagaimana Peran mahasiswa biologi...?
Masalah yang terjadi tampaknya hanya berkutat pada masalah industri saja, namun hal ini ternyata tidaklah benar. Sebagai mahasiswa yang menekuni disiplin ilmu kehidupan maka secara tak langsung memiliki kewajiban dalam mengatasi masalah ini.
Polusi jelas, bukan hanya menjadi masalah daerah kita, namun bahkan seluruh dunia mengganggap polusi merupakan masalah yang tak terpecahkan. Salah satu program pemerintah dalam mengatasi hal ini adalah go green (penanaman pohon). Lantas apakah ini mampu mengatasi masalah yang ada? Jawabannya tidak, karena nyatanya kendaraan yang menggunakan bahan bakar memiliki jumlah yang lebih banyak dari pada pohon. Olehnya itu bagaimana cara kita mensiasati agar jumlah pohon seimbang atau bahkan lebih banyak dari sesuatu yang mampu menghasilkan polusi udara?, sebenarnya jika kita jeli melihat dan memanfaatkan kekayaan alam yang tersebar di seluruh pelosok negeri maka akan ada jalan terang. Polusi bukan lagi menjadi masalah bahkan kurangnya bahan bakar dapat diatasi dengan hal ini. Maka dengan memanfaatkan apa yang telah disediakan oleh alam, kita tidak hanya membatu daerah kita namun juga dunia.
Apa yang dapat kita lakukan
Ya..penanaman pohon tetap menjadi pilihan karena jalan itu merupakan cara tersehat yang dapat dilakukan saat ini, namun kami akan melakukannya dengan cara yang berbeda. Mensosialisasikan sesuatu memang lebih mudah dari pada melakukannya. Olehnya itu, langkah awal yang dapat kami lakukan adalah setiap mahasiswa dan mahasiswi biologi memiliki kewajiban unntuk menanam satu pohon saja dan bertanggung jawab terhadap pohon yang ditanamnya.
Ku pikir cara ini merupakan cara ampuh, memulai dalam lingkungan sendiri sebelum mensosialisasikannya kepada orang lain. Dengan keberhasilan program ini maka diharapkan dapat berkembang menjadi program pemerintah untuk mewajibkan setiap orang memiliki satu tanaman pohon dan bertanggung jawab atas tanamannya. Dengan sosialisasi yang baik serta kesadaran yang dimiliki oleh masing-masing manusia. Maka perlahan-lahan kami mengharapkan masalah peningkatan polusi udara dapat diatasi.
Bagaimana dengan menipisnya bahan bakar?
Kelangkaan bahan bakar, memang bukanlah masalah yang begitu mengena saat ini. Namun kelangkaan diperkirakan akan terjadi beberapa tahun ke depan. Maka sebel;um kita menghadapi masalah ini maka perlu persiapan yang matang untuk menghadapi tantangan alam ke depan.
Hal yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan tumbuhan yang ada di sekeliling kita untuk menghasilkan sesuatu yang memiliki daya guna bagi kehidupan masyarakat. Salah satu teknik yang dapat dilakukan untuk mengatasi kurangnya bahan bakar yaitu dengan biogas. Biogas merupakan teknik pemanfaatan tumbuhan untuk menciptakan bahan bakar dengan memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini. Salah satu jenis tanaman yang telah diperkenalkan oleh para ahli yaitu dengan menggunakan tanaman jarak pagar. Teknik ini dilakukan dengan memanfaatkan biji tanaman yang dikeringkan kemudian diolah hingga dapat digunakan sebagai bahan bakar.
Teknik ini sebenarnya sejak lama diperkenalkan oleh para ahli, namun ternyata belum mendapat respon positif dari masyarakat untuk melakukan terobosan terbaru dalam menghemat bahan bakar serta mengurangi emisi yang membawa dampak negatif bagi bumi.
Olehnya itu, sebagai mahasiswa biologi seharusnya memulai langkah ini dan melakukan sosialisasi pada masyarakat untuk mulai menatap masa depan.
So, kita sebagai mahasiswa yang berkutat dalami lmu kehidupan tidak hanya bangga dengan status sebagai seorang mahasiswa namun menciptakan suatu karya lebih berarti dari apapun dan mampu menunjukkan jati diri kita sebagai orang-orang yang peduli akan kehidupan.
Karya
Fauziah (Angkatan 2008)
Biologi 1
Tulisan Ini dikutsertakan Dalam Lomba Biologi Yang Diadakan Oleh Biologi News dan Di Sponsori Oleh Idblognetwork.com Dan Bloggernusantara.com
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER
0 Response to "Mahasiswa biologi bukan hanya tau praktek..."
Posting Komentar