Di era modern ini, gelombang ilmu pengetahuan semakin besar. Apabila tidak diimbangi dengan langkah kedepan untuk mengejar ketertinggalan informasi maka kita semua akan semakin terombang ambing dan akan membuat ilmu pengetahuan kita akan semakin tertinggal jauh dibelakang Khususnya dibidang ilmu pengetahuan alam di Sulawesi Selatan dan spesifiknya ilmu biologi. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa biologi merupakan ilmu yang menyangkut tentang makhluk hidup dan yang ada disekitarnya.
Perkembangan Ilmu biologi yang ada di Sulawesi selatan bisa kita lihat dari berbagai macam kegiatan yang telah diselenggarakan oleh pemerintah, seperti “Go Green”. Kegiatan Go Green ini merupakan salah satu kegiatan yang peduli akan keadaan lingkungan yang ada didaerah Sulawesi Selatan. Dengan mengajak masyarakat untuk menanam pohon bisa meredam arus global warming yang melanda bumi kita sekarang ini. Berbagai Objek wisata yang berhubungan dengan Ilmu Biologi yang ada di Sulawesi selatan bisa kita jumpai salah satunya di Banti Murung. Disana dijumpai habitat yang ideal berbagai spesies kupu-kupu, burung dan serangga langka. Dari 150 jenis kupu-kupu diantaranya ditemukan spesies Papillo Androcles dan merupakan spesies kupu-kupu yang langka.
Ditinjau dari segi kemajuan Ilmu Biologi di Sulawesi selatan ini membuat kita teringat dengan ceritera Ken Vos (2001) dalam artikelnya yang berjudul The Compotition of the Siebeld in the National Museum of Technology in Leiden, dia mengungkapkan bahwa perkembangan museum di dunia sangat dipengaruhi oleh kemajuan ilmu hayati di abad ke-19. Vos mengisahkan bahwa Siebold, seorang ilmuan berkebangsaan Belanda yang bekerja pada The Royal Cabinet of Raritiesâs merupakan sebuah instuisi museum dan pengkajian benda-benda seni dan kebudayaan Asia pertama d di Belanda koleksi-koleksinya yang memamerkanua kepada Publik, pernah membuat terobosan yang radikal dalam dunia permuseuman. Dia melakukan metode taksonomi dengan memberi pelabelan dari masing-masing benda-benda purbakala yang telah dipilah-pilah.
Hingga kini praktik Siebold ini masih diterapkan dalam praktik berbagai museum yang ada di dunia. Kisah ini memberikan bukti bahwa ilmu Botani, yang merupakan cabang disiplin ilmu Biologi, memberi sumbangan yang berarti untuk dunia permeseuman dari dua generasi. Meninjau hal ini membuat kita berfikir bahwa kemajuan ilmu Biologi yang ada di Sulawesi Selatan harusnya ditunjang juga dengan adanya Museum Biologi dan adanya sebuah wadah yang menampung berbagai macam spesies yang bisa kita jadikan sebagai tempat penelitian bagi para Mahasiswa Biologi yang ada di Makassar khususnya Mahasiswa Pendidikan Biologi UIN Alauddin Makassar. Tentunya dengan hadirnya Museum atau wadah seperti “Kebun Biologi” yang menampung berbagai macam spesies tanaman ataupun hewan akan semakin mempermudah proses penelitian dan kita tidak perlu lagi mempergunakan otak kiri kita untuk berfikir, sementara otak kanan yang kapasitasnya 2,3 juta bit dibiarkan kadaluarsa tanpa dipergunakan. Kita tidak akan pernah berkembang apabila hanya meneliti hasil penelitian dari orang lain, meneliti hasil penelitian dari orang lain selama ini yang telah dilakukan oleh Mahasiswa Biologi, itu disebabkan karena kurangnya wadah sehingga kita masih berfikir dengan menggunakan otak kiri yang notabenenya hanya bisa menampung 7-9 bit data saja. Jadi Mahasiswa BIologi itu harus kreatif mempergunakan otak kanannya dalam rangka kemajuan Ilmu Biologi yang ada di sulawesi selatan khususnya untuk mahasiswa Biologi UIN Alauddin Makassar.
Jadi Perkembangan Ilmu Biologi yang ada di Sulawesi selatan ini sangat ditunjang dengan adanya fasilitas yang telah disebutkan sebelumnya. Dewasanya ilmu Biologi di Sulawesi selatan ini semakin meningkat jika pengaplikasiannya semakin didisiplinkan. Sehingga pada akhirnya Mahasiswa Biologi akan sangat berperan penting dalam lingkungan Alam dan Masyarakat khususnya di Sulawesi Selatan. Akan ada era di mana Mahasiswa Biologi merupakan salah satu penunjang terbaik bagi kemajuan lingkungan hidup di daerah Sulawesi Selatan ini. Jadi marilah kita menjadi Mahasiswa Biologi yang Cerdas dan berintelektual dalam membangun dan mempertahankan panorama keindahan daerah serta mengembangkan kemajuan dalam potensi alam raya dan lingkungan hidup di daerah Sulawesi selatan kita ini. Sehingga hidup akan seindah panorama Bukit Baria dan sekokoh Gunung Lompobattang serta setegar kapal Phinisi yang dihempas oleh gelombang namun tak jua dia karam di lautan asah. Life Is So Green…
Karya Nur Samawiah (Angkatan 2010)
Semester 3
BIO 4
Tulisan Ini dikutsertakan Dalam Lomba Biologi Yang Diadakan Oleh Biologi News dan Di Sponsori Oleh Idblognetwork.com Dan Bloggernusantara.com
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER
wah...tulisan saya udah dipasang di Blog ini???wahahahha ini sebuah keritikan agar saya bisa tetap menulis dengan baik...terimakasih buat senior yang telah mengadakan ajang lomba ini.....sukses selalu
BalasHapus