Adalah Albaqarah ayat 233 yang "mewajibkan" kaum ibu menyusui anaknya, paling tidak untuk dua tahun. "Bagi Muslimah, ini adalah sebuah kewajiban, karena diatur dalam Alquran," kata Siti Noordjanah Djohantini, ketua umum Aisyiyah.
Dalam ayat tersebut dijelaskan hendaklah ibu menyusui anaknya dua tahun penuh bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Di sisi lain, kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka. "Artinya, sudah ada tanggungjawab masing-masing. Saat perempuan menyusui, maka ayah bertanggungjawab dalam memenuhi nafkah dan pakaiannya," tambahnya.
Ayat ini mengandung makna yang luar biasa, kata Siti Noordjanah. Dan ternyata secara keilmuan bahwa ASI (Air Susu Ibu) itu memang luar biasa manfaatnya. "Itu sebuah nilai yang perlu disampaikan dan disosialisasikan."
Tantangannya, katanya, selama ini yang sering menjadi masalah adalah apabila si ibu itu bekerja. Buat perempuan yang bekerja, masa cutinya hanya dua bulan atau tiga bulan. kendala lainnya, adalah kendala fisik dari perempuan, yang membuatnya kesulitan memberikan ASI. "Ini problem yang harus kita pecahkan bersama," ujarnya.
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/11/03/15/169491-dalam-islam-memberi-asi-bagi-buah-hatinya-adalah-tuntunan-agama?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER
0 Response to "Dalam Islam, Memberi ASI bagi Buah Hatinya adalah Tuntunan Agama"
Posting Komentar