ADAPTASI TINGKAH LAKU

Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian organisme terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku.

Adaptasi tingkah laku mudah kita tebak karena adaptasi ini bertujuan untuk menhindarkan diri dari kematian .
Kematian dari serangan predator , kematian dari perubahan iklim ataupun perubahan dari proses fisiologis .OK

Contoh Adaptasi Tingkah Laku pada Hewan

MIMIKRI

Bunglon melakukan mimikri, yaitu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna lingkungan/tempat hinggapnya.
Dengan mengubah warna kulitnya sesuai dengan lingkungannya, bunglon terlindung dari pemangsanya sekaligus tersamar dari hewan yang akan dimangsanya.
Jika berada di dedaunan, warna kulit bunglon menjadi hijau. Sebaliknya, apabila berada di tanah, warna kulit bunglon menjadi seperti tanah (kecokelatan)
Dengan demikian, bunglon dapat terhindar dari bahaya dan sekaligus lebih mudah menangkap mangsanya.

KAMUFLASE CUMI

Cumi-cumi mengeluarkan tinta/cairan hitam ketika ada bahaya yang mengancamnya.
Cumi-cumi juga mampu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna lingkungannya.

RESPIRASI MAMALIA / REPTIL LAUT

Hewan vertebrata dari golongan mamalia dan reptilia yang hidup di dalam air tetap bernapas dengan paru-paru.
Hal itu tampak jelas pada cara bernapasnya, misalnya paus.
Setiap saat paus muncul ke permukaan air untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya sampai paru-parunya penuh sekali, yaitu sekitar 3.350 liter.
Setelah itu, paus akan menyelam kembali ke dalam air.
Dengan udara sebanyak itu, paus mampu bertahan selama kira-kira setengah jam di dalam air.
Pada saat muncul kembali di permukaan air, hasil oksidasi biologi dihembuskan melalui lubang hidung, seperti pancaran air mancur.
Sisa oksidasi ini berupa karbon dioksida yang jenuh dengan uap air yang telah mengalami pengembunan (kondensasi).
Secara berkala, paus muncul di permukaan air untuk menghirup udara dan menyemprotkan air.
Paus melakukan tindakan demikian karena alat pernapasannya berupa paru-paru tidak dapat memanfaatkan oksigen yang terlarut di dalam air.

AUTOTOMI CECAK

Dalam keadaan bahaya, cecak melakukan autotomi, yaitu memutuskan ekornya.
Ekor cecak yang terputus tetap dapat bergerak sehingga perhatian pemangsanya beralih pada ekor tersebut dan cecak dapat menyelamatkan diri.

PENCARIAN FLAGELATA PENGAHASIL SELULLOSA PADA RAYAP

Mengapa rayap dengan mudah dapat mencerna kayu
Rayap mampu mencerna kayu bukan karena mempunyai enzim yang dapat mencerna kayu,
Melainkan karena di dalam ususnya terdapat hewan flagellata yang mampu mencernakan kayu. Hewan flagellata mampu menghasilkan enzim selulose.
Secara periodik, rayap mengalami pengelupasan kulit.
Pada saat kulit mengelupas, usus bagian belakang ikut terkelupas, sehingga flagellata turut terbawa oleh usus.
Untuk mendapatkan kembali flagellata tersebut, rayap biasanya memakan kembali kelupasan kulitnya.
Berbeda dengan rayap dewasa, rayap yang baru menetas suka menjilati dubur rayap dewasa untuk mendapatkan flagellata.

BERKUBANG KERBAU

Ketika musim kemarau kerbau akan mencari kubangan lumpur untuk ,mengurangi dehidrasi

HIBERNASI

Musim dingin adalah musim yang sangat sulit bagi hewan.
Banyak hewan yang tidak dapat bertahan hidup pada musim yang keras ini.
Beberapa hewan melewatinya dengan tetap giat mencari makan.
Sementara itu hewan yang lain bertahan hidup dengan terlelap dalam suatu tidur khusus yang dinamakan hibernasi.
Ciri-ciri hewan yang melakukan hibernasi, yaitu suhu tubuh rendah serta detak jantung dan pernapasan sangat lambat.
Tujuannya untuk menghindari cuaca yang sangat dingin, kekurangan makanan, dan menghemat energi.
Contoh hewan yang melakukan hibernasi antara lain ular, kura-kura, ikan, dan bengkarung yang tetap tinggal di sarangnya selama musim dingin.

ESTIVASI

Di beberapa belahan dunia, cuaca yang paling buruk adalah cuaca pada musim panas.
Pada musim panas, udara sangat panas dan kering.
Beberapa hewan bergerak mencari tempat perlindungan dan tidur.
Tidur di musim panas disebut estivasi. Kata ini berasal dari kata latin yang berarti musim panas.
Tujuan hewan melakukan estivasi adalah untuk menghindari panas yang tinggi dan kekurangan air.
Lemur kerdil, kelelawar, dan beberapa tupai adalah mamalia yang berestivasi untuk menghindari cuaca kering.

MEMATIKAN SEBAGIAN TUBUH ZINGIBERACEAE

Pada saat lingkungan dalam keadaan kering, tumbuhan yang termasuk suku jahe-jahean akan mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah.

PENGGUGURAN DAUN JATI

Pada musim kemarau. tumbuhan tropofit, misalnya pohon jati dan randu, menggugurkan daunnya.ini dilakukan untuk mengurangi evaporasi , transpirasi air pada tubuhnya dengan mengurangi semaksimal mungkin permukaan efektif tubuhnya

0 Response to "ADAPTASI TINGKAH LAKU"

Posting Komentar