
Sepatuku langsung kubuka dan langsung kurebahkan tubuh ini, tak peduli lagi untuk berganti pakaian dan makan, yang penting saya bisa tidur secepatnya. Bahkan kamarku pun tak sempat lagi saya kunci, maklumlah saat itu cuaca juga sangat panas.
Akupun mulai merasakan kenyamanan tidurku,”akh.. enaknya tidur kalau badan sangat capek” gumamku. Sekitar 10 menit kemudian tiba-tiba saja dari luar kamarku seekor ayam betina berkotek dengan kerasnya. Sontak aku terbangun mendengar suara ayam tersebut menyahut-nyahutan semakin banyaknya. Suara kotekan ayam tersebut semakin lama semakin keras membuatku marah karena telah mengganggu tidurku. Huft,”baru tidur udah diganggu” ujarku berbisik.
Akupun keluar kamar untuk melihat kegaduhan diluar kamarku. Aku melihat kea rah pot bunga dan melihat seekor telur kecil diatasnya, “oh… ayam ini baru saja bertelur kayaknya, baru 1 butir dan kecil saja sudah ribut dan mengganggu orang” kataku. Ayam ini mengganggu saja, pastinya bukan cuman saya yang terganggu, tetapi orang lain disekitarku juga pasti terganggu. Tapi sejenak saya berpikir, saya bisa belajar dari kisah ini.
Filosofi ayam kampung Jangan ditiru

SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER
0 Response to "Filosofi ayam kampung Jangan ditiru"
Posting Komentar