Menggunakan Data Hubble untuk Melihat 10.000 Tahun ke Masa Depan

Dibutuhkan program komputer canggih dan berkecepatan tinggi untuk mengukur perubahan kecil posisi bintang yang terjadi hanya dalam waktu empat tahun."

Gugusan bintang bulat Omega Centauri telah menarik perhatian para pengamat luar angkasa sejak astronom Ptolemy pertama kali memasukkannya ke dalam katalog, 2.000 tahun yang lalu. Ptolemy, bagaimanapun juga, menduga bahwa Omega Centauri merupakan sebuah bintang tunggal. Dia tidak tahu bahwa “bintang” itu sebenarnya adalah sarang lebah bagi hampir 10 juta bintang, semuanya mengorbiti pusat gravitasi.
Bintang-bintang itu begitu erat berdesakan. Para astronom harus menunggu visi yang kuat dari NASA Hubble Space Telescope untuk mengintip jauh ke dalam inti “sarang lebah”. Visi Hubble sangat tajam bahkan dapat mengukur gerakan dari banyak bintang ini, lebih dari rentang waktu yang relatif singkat.
Pengukuran yang tepat terhadap gerakan bintang di gugusan raksasa dapat menghasilkan wawasan mengenai pengelompokan bagaimana bintang terbentuk di masa awal alam semesta, dan apakah lubang hitam “antar massa”, salah satunya sebesar 10.000 kali massa matahari, mungkin mengintai di antara bintang-bintang.
Gambar ini pendampingan gambar dari gugusan Omega Centauri yang diambil oleh WFC3 Hubble, dengan analisis gerak bintang yang ditunjukkan di dalam gugusan tersebut. (Kredit: NASA/ESA /G Bacon (STScI))
Dengan menganalisis gambar-gambar yang terarsip dalam waktu empat tahun dengan Kamera Survei Hubble, para astronom telah membuat pengukuran yang paling akurat terhadap pergerakan lebih dari 100.000 penghuni gugusan, survei terbesar hingga saat ini dalam mempelajari gerakan bintang di dalam gugusan.
“Dibutuhkan program komputer canggih dan berkecepatan tinggi untuk mengukur perubahan kecil posisi bintang yang terjadi hanya dalam waktu empat tahun,” kata astronom Jay Anderson dari Space Telescope Science Institute di Baltimore, Md, yang melakukan studi dengan sesama astronom dari Institut Roeland van der Marel. “Pada akhirnya, ini merupakan visi tajam Hubble yang merupakan kunci untuk kemampuan kita mengukur gerakan bintang di dalam gugusan tersebut.”
Van der Marel menambahkan, “Dengan Hubble, Anda bisa menunggu tiga atau empat tahun dan mendeteksi gerakan bintang-bintang lebih akurat daripada jika Anda menunggu 50 tahun dengan teleskop darat.”
Para astronom menggunakan gambar-gambar dari Hubble, yang diambil pada tahun 2002 dan 2006, untuk membuat film simulasi gerakan hiruk pikuk bintang di dalam gugusan. Film ini menunjukkan migrasi terproyeksi bintang selama 10.000 tahun mendatang.
Diidentifikasi sebagai gugusan bintang bulat pada tahun 1867, Omega Centauri merupakan salah satu dari sekitar 150 gugusan di galaksi kita, Bimasakti. Pengelompokan bintang raksasa adalah gugusan bintang bulat terbesar dan paling terang di Bima Sakti, dan salah satu dari sedikit yang dapat dilihat oleh mata telanjang. Terletak di rasi Centaurus, Omega Centauri dapat dilihat di langit selatan.

http://www.faktailmiah.com/2010/10/27/menggunakan-data-hubble-untuk-melihat-10-000-tahun-ke-masa-depan.html

0 Response to "Menggunakan Data Hubble untuk Melihat 10.000 Tahun ke Masa Depan"

Posting Komentar