Pikiran manusia adalah sebuah Box

Dimanakah letak pikiran itu?

Letak pemikiran itu ada di tubuh, leher dan kepala, hmmmm analoginya begini dalam ilmu anatomi atau praktek kedokteran sehari hari, tubuh manusia kalo di preteli kan cuman ada 5 bagian yang ga bisa di preteli lagi atau bahasa kerennya autopsy :D…. kelima bagian itu terdiri dari :
  1. kepala, leher dan tubuh/badan
  2. tangan kanan
  3. tangan kiri
  4. kaki kanan
  5. kaki kiri
nah wajar ketika disimpulkan dimanakah factor dominant yang mempengaruhi sebuah pemikiran? Jawaban-nya adalah yang nomer 1 lah, coba liat aja kalo laper langsung bereaksi kedalam pola pemikiran, begitu juga kalo kebelet pipis, haus, terkejut dan sbagainya pokoknya semua alat yang di nomer satu tersebut paling dominant mempengaruhi pemikiran manusia… trus kenapa koq bisa begitu? Sebab akses menuju ke otak sangat dominant dan langsung, trus otak itu? Otak itu adalah sebuah hardware penyimpanan memory manusia…… jadi kesimpulannya pemikiran itu dipengaruhi secara dominant oleh nomer satu tersebut, kemudian akses atau cara yang kemudian berujung pada pengaplikasian nya pada perbuatan didukung oleh semua informasi yang terekam dalam kemampuan otak menyimpan data yang dia peroleh selama hidupnya.



Box atau wadah atau batasan dalam pikiran manusia

Hmmmm, apa sih yang selalu membatasi sebuah pemikiran pemikiran manusia? Yang membatasinya sebenarnya adalah batasan dalam kemampuan dia mengaktifkan tubuhnya secara utuh (dari ujung rambut kepala sampe ujung kulit kaki atau kaki dalam istilah umumnya), banyak orang berpendapat bahwa perbuatan manusia dipengaruhi oleh kapasitas simpanan data yang ada di otaknya, menurut saya tidaklah begitu sebab otak adalah hardware memory manusia saja, seperti yang telah saya uraikan sebelumnya factor2 dominantnya ada di nomer satu, jadi ketika bisa mengcontrol semua akses dari nomor satu maka kemampuan cara berpikirnya bisa lebih luas, cermat, detail dan tidak sembrono (sesuai dengan kemampuan levelitasnya dalam mengcontrol factor2 di dalam nomer satu).



Out of the Box

Keluar dari batasan pemikiran yang “biasa” (kecenderungan sehari hari) yang kita lakukan sebenarnya lebih banyak cara lagi untuk melakukannya, bukan cuman membaca, melihat dan memahami informasi saja, untuk dapat keluar dari batasan pemikiran standart kita, banyak cara dan variasi yang dapat dilakukan, ya mungkin spele tapi benernya sama saja hasilnya dan kemudian bisa berpikir berbeda (berpikir berbeda dari biasanya adalah konteks arti kata sebenarnya dari out of the box ), mengacu lagi pada kalimat kalimat uraian di atas, kalo kita memahami nomer satu tersebut maka dengan mudah kita bisa berpikir berbeda dari biasanya dengan cara sederhana, contoh cara sederhana nya adalah kalo kebiasaan makan berminyak coba deh diubah untuk tidak makan yang berminyak (begitu pun sebaliknya) dalam beberapa bulan tanpa sadar pemikiran anda sudah mempengaruhi tingkah laku sehari hari anda.



Postif dan negative

Nah kalo bicara tentang yang positif mana yang negative mana? Kalo bicara informasi yang diperoleh yang benar itu mana kan panjang tuh dan bertele tele, maka saya coba uraikan dengan yang sama sama mudah dipahami aja kali ya (soalnya kan kalo bicara informasi yang benar harus cari acuan literature yang valid), paling mudah dengan cara makanan :D kan setiap orang pasti makan to….
Taruh sebuah contoh seperti ini, satu orang makan makanan yang banyak mengadung vitamin dan yang satu selalu makan makanan yang tidak mengadung vitamin …. Itupun kan sudah berbeda cara berpikirnya yang beraplikasi pada perbuatan sehari harinya…. Kurang lebih seperti itu contoh simplenya  :) dan itu pula berlaku pada setiap hal, maka andai kata kalo bisa dapet yang bervitamin terus….. termasuk dalam mendapatkan informasi nih….. bisa dibayangkan betapa sehatnya pemikiran orang tersebut, tapi apa ya mungkin kalo kita sendiri slalu kurang informasi? Boro boro dapet informasi yang berpitamin cari yang ga aja kadang susah

0 Response to "Pikiran manusia adalah sebuah Box"

Posting Komentar