Ada kesepakatan umum, orang dewasa mestinya mengonsumsi serat 20 – 35 g per hari atau 10 – 13 g per 1.000 kkal menu. Bagi masyarakat AS dianjurkan mengonsusmi serat makanan 25 g per 2.000 kkal menu atau 30 g per 2.500 kkal menu sehari. Kenyataannya, asupan serat makanan pada masyarakat AS lebih rendah dari anjuran, umumnya 10 – 15 g per hari. Asupan serat 20 – 35 g setara 9 – 13 buah apel atau 12 – 16 potong roti gandum per hari. Selain itu bila asupan makanan seseorang adalah 2000 kkal, maka kebutuhan seratnya adalah antara 20 hingga 26 gram setiap hari.Asupan serat orang Asia tidak jauh berbeda. Rata-rata konsumsi serat penduduk Indonesia adalah 10,5 gram (Hasil riset Puslitbang Gizi Depkes RI tahun 2001). Angka ini menunjukkan bahwa penduduk Indonesia baru memenuhi kebutuhan seratnya sekitar 1/3 dari kebutuhan ideal rata-rata 30 gram setiap hari. Yang mengherankan, rata-rata konsumsi serat masyarakat Yogjakarta jauh lebih tinggi dibanding konsumsi serat masyarakat Jawa Barat. Ini merupakan salah satu bukti bahwa untuk memenuhi kebutuhan serat sebaiknya dipenuhi dari beragam menu makanan, tidak hanya dari lalapan saja (Anonymous,2008). Pada masyarakat Singapura, berdasarkan survei 1983, asupan serat rata-rata 15 g per hari. Begitu pula di Hongkong (1995), asupan serat kurang dari 10 g sehari, seperti dilaporkan Food Facts Asia (1999).
Sampai saat ini belum ada penelitian tentang asupan serat untuk bayi dan anak-anak di bawah umur dua tahun. Bagi orang tua, asupan serat makanan yang dianjurkan 10 – 13 g per 1.000 kkal. Minum juga memadai untuk menghindari gangguan pencernaan, termasuk konstipasi.
Untuk anak-anak dan remaja umur 2 hingga 20 tahun. Menurut rekomendasi ADA (American Dietetic Association), kebutuhan seratnya sama dengan umur (dalam tahun) ditambah 5 gram serat setiap hari. Misalnya untuk anak berusia 5 tahun, maka kebutuhan seratnya adalah 10 gram atau (5 + 5) gram setiap hari. Kebiasaan pola makan yang kaya serat sebaiknya diperkenalkan sejak dini, misalnya 2 tahun, karena pada masa inilah seseorang belajar akan pola makan yang sehat. Pola makan dengan kandungan gizi lengkap-seimbang pada masa ini menjadi sangat penting karena merupakan langkah pencegahan akan beragam penyakit degeneratif di masa dewasa dan tua. Pada usia 20 tahun, kebutuhan seratnya sudah mencapai 25 gram atau (20 + 5) gram serat setiap hari.
Cara memenuhi kebutuhan ideal serat hingga mencapai 25 gr – 35 gr setiap hari terpenuhi bila setiap hari mengkonsumsi :
- 2 – 3 porsi nasi dari beras tumbuk yang masih ada kulit arinya
- 1 – 2 porsi biji-bijian ( kacang hijau , kedelai , lady finger )
- 4- 6 porsi sayur & buah-buahan
- ditambah 8 – 10 gelas air agar serat berfungsi optimal.
Sayangnya, pada jaman modern ini orang cenderung memilih makanan yang praktis & enak seperti junk food, hot dog, hamburger, sop Buntut, jeroan goreng sea food, sate es krim dan fried chicken yang juga merpakan makanan mewah yaitu maknan yang umumnya diolah dari bahan-bahan makanan yang mempunyai protein tinggi, kadar kolesterol dan lemak tinggi terutama lemak hewani tetapi rendah serat.
2.5 Tomat dan penyakit Jantung
Tomat merupakan buah yang tak asing lagi bagi masyarakat kita. Dalam kehidupan sehari-hari tomat memegang peranan penting.,terutama bagi ibu rumah tangga yang gemar memasak. Pada tomat mengandung vitamin dan mineral sehingga tomat memiliki warna yang merah merekat, rasanya segar, manis dan agak kenasam-masaman. Dalam sebuah tomat terdapat 30 kalori, vitamin C 40 mg, vitamin A 1500 SI, zat besi, kalsium dan lain-lain sehingga tomat juga berguna bagi orang-otang yang ingin langsing. Sebab zat tersebut bergizi tetapi tidak menggemukkan. Keisitimewaan lain buah tomat adalah tinginya kandungan likopen. Selain memberikan warna merah pada buah tomat, likopen terbukti efektif sebagai zat antioksidan. Manfaat tomat sebenarnya sudah di teliti sejak lama, seperti penelitian DR. John Cook Bennet dari Wiloughby University, Ohio, yang dilakukan pada November 1834. Hasil penelitiannya menunjukkan tomat dapat mengobati ganguan pencernaan, diare, memulihkan fungsi lever dan serangan empedu. Peneliti lain dari Rowett Research Institute di Aberdeen, Skotlandia, menemukan gel berwarna kuning yang menyelubungi biji tomat dapat mencegah penggumpalan dan pembekuan darah penyebab stroke dan penyakit jantung. Tomat juga mampu memulihkan lemah syahwat dan meningkatkan jumlah sperma serta menambah kegesitan gerakannya.
Tabel Kandungan Gizi Tomat/100 g
Tomat Masak | Tomat Muda | ||
Kalori Protein Lemak Karbohidrat Kalsium Vitamin A Viamin C | 20 kkal 1.0 g 0.3 g 4.2 g 5 mg 1500 SI 40 mg | Kalori Protein Lemak Karbohidrat Kalsium Vitamin A Vitamin C | 23 kkal 2.0 g 0.7 g 3.3 g 5 mg 320 SI 30 mg |
Sumber: Daftar Komposisi Bahan Makanan. Depkes (1979)
Kandungan Kimia
Buah mengandung alkaloid solanin (0,007%), saponin, asam folat, asam malat, asam sitrat, bioflavonoid (termasuk rutin), protein, lemak, gula (glukosa, fruktosa), adenine, trigonelin, kholin, tomating, mineral, (Ca, Mg, P, K, Na, Fe, sulfur, chlorine), vitamin (B1, B2, B6, C, E, likopen, niasin), dan histamine. Rutin dapat memperkuat dinding pembuluh darah kapiler. Klorin dan sulfur adalah trace element yang berkasiat detoksikan. Klorin alamiah menstimulir kerja hati dari terjadinya sirosis hati dan penyakit hati lainnya. Likopen adalah pigmen kuning betakaroten pada tomat. Tomatin berkasiat antibiotic. Daun mengandung pektin dan alkaloid.
Mengkonsumsi buah tomat sebaiknya dimasak terlebih dahulu. Seperti yang terungkap dari penelitian badan pangan dunia FAO-WHO. Hasil penelitian lembaga ini menunjukan jika kandungan likopen tidak rusak dan jumlahnya tidak jauh berubah selama pemanasan. Bahkan kandungan likopen akan meningkat 10 kali lipat ketika tomat diolah menjadi saus atau pasta tomat. Likopen merupakan bagian dari karotenoid yang larut dalam lemak, namun likopen yang larut di dalam lemak justru sulit di serap oleh tubuh. Karenanya, disarankan mengolah tomat dengan cara di rebus atau dikukus. Mengkonsumsi sebaiknya pilih yang tomat organik. Tomat organik lebih sehat karena bebas dari residu kimia, baik dari pupuk dan pestisida. Tomat dari hasil organik juga lebih tinggi kandungan kalsiumnya, sekitar 23 mg dibandingkan tomat unorganik yang hanya mengandung 5 mg kalsium.
Tanaman ini dapat tumbuh dimana saja, asal masih bisa mendapatkan sinar matahari yang penuh sepanjang hari. Jumlah penyinaran matahari akan mempemgaruhi banyaknya kadar vitamin dalam buah tomat. Kadar vitamin C buah tomat akan rendah bila tanaman mendapat jumlah penyinaran yang rendah. Demikian juga sebaliknya. Jumlah penyinaran yang tinggi menyebabkan kadar vitamin C yang tinggi juga. Dalam buah tomat terkandung zat-zat yang berguna bagi tubuh manusia. Zat-zat yang terkandung didalamnya adalah vitamin C, vitamin A (karoten), dan mineral. Nilai gizi buah tomat segar (dari tiap 100 gr buah) menurut Directorat Gizi Departemen Kesehatan RI (1972) adalah sebagai berikut:
Zat gizi | Nilai gizi |
1. karoten (Vit A) | 1500 S.I |
2. Thiamin (vit B) | 60 mg |
3. Riboflamin (Vit B) | - |
4. Asam Askorbat (Vit C) | 40 mg |
5. Protein | 1 g |
6. Karbohidrat | 4,2 g |
7. Lemak | 0,3 |
8. Kalsium (Ca) | 5 mg |
9. Fosfor (P) | 27 mg |
10. Zat besi (Fe) | 0,5 mg |
11. Bagian yang dapat dimakan | 95% |
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Penyakit jantung adalah penyakit yang mengganggu sistem pembuluh darah atau lebih tepatnya menyerang jantung dan urat-urat darah, beberapa contoh pentakit jantung seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, tekanan darah tinggi, stroke, sakit di dada (biasa disebut “angina”) dan penyakit jantung rematik.
b. Kolesterol LDL merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner. Selain LDL, faktor risiko lain yaitu: merokok, HDL rendah (< 40 mg/dl), Hipertensi, faktor usia, adanya riwayat keluarga langsung/sedarah yang menderita penyakit jantung/stroke.
c. Salah satu penyebab jantung koroner adalah kebiasaan makan makanan berlemak tinggi terutama lemak jenuh.
d. Kadar kolesterol normal adalah 150-250 mg %.
e. Gejala-gejala penyakit jantung dapat dideteksi dengan satu atau gabungan tanda-tanda berikut : sakit di dada seperti ditusuk, sakit di dada biasanya disertai dengan sesak napas, mudah letih dan telapak tangan berkeringat.
f. Fungsi serat adalah mencegah adanya penyerapan kembali asam empedu kolesterol dan lemak, sehingga serat dikatakan mempunyai efek hipolidemik yang sangat bermanfaat bagi penderita hiperkolesterolemia yang dapat berkembang menjadi gangguan fungsi jantung.
g. Keisitimewaan lain buah tomat adalah tinginya kandungan likopen. Selain memberikan warna merah pada buah tomat, likopen terbukti efektif sebagai zat antioksidan, . gel berwarna kuning yang menyelubungi biji tomat dapat mencegah penggumpalan dan pembekuan darah penyebab stroke dan penyakit jantung.
h. Menurut World Heart Federation obesitas, pola makan yang buruk, merokok dan tidak berolah raga menjadi factor serius kerusakan kesehatan remaja mendatang.
3.2 Saran
1. Setelah di ketahui diet teraphy pada penyakit jantung diharapakan pembaca lebih tahu dan memahami apa yang dimaksud dengan penyakit jantung dan macam-macamnya, faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit jantung, dampak yang diberikan, dan bagaimana cara pencegahan.
2. Masyarakat dapat mengkonsumsi lebih banyak makanan yang sehat dalam kehidupan sehari-hari.
3. Masyarakat dapat lebih menjaga kesehatan dan dapat hidup lebih teratur lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2008. Sehat dengan Serat . (http://nusaindah.tripod.com/tabelseratsayuran.htm). Diakses Tanggal 25 April 2008.
Anonymous. 2008. Serat, Benteng terhadap Aneka Penyakit. (http://www.indomedia.com/intisari/2001/Juli/warna_serat.htm). Diakses pada tanggal 11 Mei 2008.
Anonymous. 2008. Fibre For Life-Dietary. (http//:www.google.com). Diakses pada tanggal 11 Mei 2008.
Budiyanto, Dr. H. Agus K. 2002. Gizi dan Kesehatan. UMM Press: Malang.
. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. UMM Press: Malang.
Gwaspada. 2006. Alternatif Terapi Penyakit Jantung Koroner . (http://www.suarapembaruan.com). Diakses pada tanggal 25 April 2008.
Joseph, Godlief. 2008. Manfaat Serat Makanan Bagi Kesehatan Kita. (http://tumoutou.net/702_04212/godlief_joseph.htm). Diakses pada tanggal 25 April 2008.
Masino, Msd. 2005. Seperempat Abad Yayasan Jantung Indonesia. (http://id.inaheart.or.id/?p=44). Di akses pada tanggal 11 Mei 2008.
Primana, dr. Dadang Arief. 2008. Hipertrigliseridemia. (http://www.kikil.com/u-wilz-2120.html). Di akses pada tanggal 14 Mei 2008.
Shahab, Dr. Alwi. 2008. Mengenal Jantung Anda. (http://www.alwia.com/jantunganda.html). Diakses pada tanggal 12 Mei 2008
Salim, Erwin Y dan Heni Kurniasih. 2003. Awas Jantung Anak Gendut. (http://www.gatra.com/2003-10-16/versi_cetak.php?id=31711). Diakses pada tanggal 11 Mei 2008.
Sutomo, Budi. 2008. Likopen Tomat Cegah Penyakit Jantug (http://myhobbyblogs.com/food/2007/06/25/likopen-tomat-cegah-penyakit-jantung/). Dakses tanggal 12 Mei 2008.
Wisesa, Kurnia. 2008. Lemak dan Kesehatan Jantung. (http//:www.google.com). Di akses pada tanggal 12 Mei 2008.
http://zaifbio.wordpress.com/category/dasar-dasar-ilmu-gizi/
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER
0 Response to "Kebutuhan dan Sumber Serat"
Posting Komentar