Pembuatan Vaksin

Pembuatan Vaksin
Bismillahirrahmanirrahim
        Belum Lama ini para ilmuan  telah berhasil mengkultur sel-sel vertebrata dalam berbagai ukuran. Prosesnya dimulai dengan memperlakukan jaringan yang sesuai dengan enzim proteolitik, misalnya  tripsin untuk memisahkan sel-sel. Sel-sel lalu dipindah ke nutrisi tertentu untuk melekatkan sel-sel ke dasar wadah. Kemudian sel-sel tersebut akan membelah secara mitosis membentuk satu lapis sel. Sel ini dapat digunakan untuk membentuk kultur sekunder.

       Untuk membuat sel-sel kultur ini terus membelah, maka ditambahkan bahan kimia atau virus-virus yang mendorong pembentukan sel-sel kanker. Sel-sel tersebut disebut neoplastik.
Pembuatan vaksin
      
       Vaksin yang kita gunakan untuk melindungi atau mencegah tubuh terserang penyakit dapat berasal  dari mikroorganisme (virus,bakteri) yang dilemahkan ataupun toksin yang dihasilkan mikroorganisme tersebut. Namun seringkali vaksin juga menyebabkan berbagai efek samping yang merugikan, misalnya berikut ini:

a. Mikroorganisme yang digunakan untuk membuat vaksin mungkin masih melanjutkan proses produksi.
b. Mikroorganisme yang digunakan untuk membuat vaksin mungkin masih memiliki kemampuan menyebabkan penyakit.
c.ada sebagian orang yang memiliki reaksi terhadap sisa -sisa sel yang ditinggalkan dari produksi vaksin meskipun sudah dilakukan proses pemurnian.
d. Orang-orang yang bekerja dalam pembuatan vaksin mungkin bersentuhan dengan organisme berbahaya yang digunakan sebagai bahan pembuat vaksin meskipun sudah dicegah dengan pengaman (masker,sarung tangan).
       Dengan adanya masalah-masalah di atas, maka pembuatan vaksin secara konvensional diubah menggunakanrekayasa genetika untuk membantu mengurangi resiko-resiko yang merugikan. Prinsip-prinsip rekayaasa genetika dalam pembuatan vaksin adalah sebagai berikut:
1. Mengisolasi (memisahkan) gen-gen dari organisme penyebab sakit yang berperan dalam menghasilkan antigen yang merangsang limfosit untuk menghasilkan antibodi.
2. Menyisipkan gen-gen diatas, ke tubuh organisme yang kurang patogen.
3. Mengkulturkan organisme hasil rekayasa, sehingga menghasilkan antigen dalam jumlah banyak.
d. Mengekstraksi antigen, lalu digunakan sebagai sebagai vaksin (Drs.Koes Irianto 2006:104)

0 Response to "Pembuatan Vaksin"

Posting Komentar