BELAJAR PADA BAYI

Mencontoh dari analogi bayi…. 
Kehidupan manusia pun ternyata memerlukan waktu dan upaya maksimal untuk menyesuaikan diri di tempat yang baru. 
Kehidupan bayi dalam kandungan dapat diibaratkan dengan hidup dengan kenyamanan, segala sesuatunya mudah untuk diperoleh. 
Namun semua itu ada batasnya dan tidak ada yang abadi. 
Detik-detik pertama dalam penyesuaian di tempat dan suasana yang baru akan menentukan bagaimana pertumbuhan selanjutnya. 
Ada yang begitu memasuki tantangan yang baru, selalu muncul keinginan untuk kembali pada nostalgia kenyamanan yang terdahulu yang pernah diperolehnya. 
Ada pula demi menjaga kenyamanan diri selalu menyertakan ari-ari (fasilitas maupun rekan-rekannya) di tempat atau dalam susana yang baru.

Belajar dari bayi…. 
Setiap manusia dituntut untuk mandiri dan tidak bergantung atau bersandar kepada orang lain. 
Membangun silaturrahim adalah salah satu upaya yang efektif dalam rangka mengembangkan kompetensi. 
Namun, bergantung kepada orang lain hanya supaya dirinya terangkat merupakan upaya yang tidak efektif untuk mengasah kemampuan diri. 
Ada masa-masa tertentu memerlukan pembinaan dan monitoring, namun itu pun harus tumbuh dan berkembang. 
Bayi tidak selamanya minum ASI, dia akan berkembang makan bubur, nasi dan makanan keras lainnya. 
Demikian pula manusia, setiap individu yang mandiri, ia tidak akan puas dengan tantangan pekerjaan yang biasa-biasa saja. 
Semakin hari semakin tumbuh baik dari segi kompetensi maupun dari segi unjuk kerjanya.

Tua sudah pasti, 
dewasa adalah pilihan. Bertambah usia dan masa kerja adalah hal yang pasti dan tidak dapat dipungkiri lagi, namun terus tumbuh dan berkembang dalam peningkatan kualitas moral, spiritual dan sosial serta kompetensi adalah pilihan kita sendiri.
 
http://iphunkjie.blogspot.com/2011/03/belajar-pada-bayi.html?spref=fb

0 Response to "BELAJAR PADA BAYI"

Posting Komentar