"H. titanicae berperan dalam daur ulang struktur besi pada kedalaman tertentu. Ini berguna bagi pembuangan kapal angkatan laut, kapal tua dan tambang minyak."
Spesies bakteri baru telah ditemukan pada kapal RMS Titanic, yang berkontribusi terhadap kerusakan. Penemuan ini mengungkapkan ancaman potensial mikroba terhadap bagian luar kapal lainnya dan struktur logam di bawah air seperti pengebor minyak.
Para peneliti, yang melaporkan temuan mereka tersebut dalam edisi terbaru Journal of Systematic and Evolutionary Microbiology tertanggal 8 Desember, mengisolasi mikro-organisme dari ‘rusticle’ (pembentukan karat di dalam air), yang dikumpulkan dari RMS Titanic, 3,8 km di bawah permukaan laut.
Bakteri baru ini dinamai Halomonas titanicae oleh para ilmuwan dari Universitas Dalhousie, Halifax, Kanada dan Universitas Sevilla, Sevilla, Spanyol. Tim juga menguji kemampuan bakteri dalam membuat karat – dan menemukan bahwa mereka mampu melekat pada permukaan baja, membuat gundukan mirip tombol penghasil korosi (karat), dan hal ini akan dilaporkan dalam makalah yang akan datang.
Bakteri yang memproses korosi ini dianggap bertanggung jawab atas pembentukan rusticle – menyerupai es berkarat – yang menghiasi lambung RMS Titanic. Meskipun tampaknya berstruktur padat, rusticle sangat berpori dan menopang berbagai bakteri yang kompleks, menunjukkan bahwa H. titanicae mampu bekerja sama dengan organisme lain untuk mempercepat korosi logam.
RMS Titanic terdiri dari 50.000 ton besi dan kondisinya semakin memburuk selama 98 tahun terakhir. Pemimpin penelitian, Dr Bhavleen Kaur dan Dr Henrietta Mann, dari Universitas Dalhousie, menjelaskan bahwa peran mikroba dalam proses ini sekarang mulai dipahami. “Kami yakin H. titanicae memainkan bagian dalam daur ulang struktur besi pada kedalaman tertentu. Ini bisa berguna bagi pembuangan kapal angkatan laut, kapal tua dan tambang minyak yang telah dibersihkan dari racun dan produk berbasis minyak, yang kemudian ditenggelamkan ke dalam laut.”
Selama beberapa dekade lokasi tenggelamnya Titanic pada tahun 1912 masih berupa misteri. Ditemukan oleh sebuah ekspedisi gabungan Perancis-Amerika pada tahun 1985, kapal karam itu terletak 3,8 kilometer di bawah permukaan laut dan berlokasi 530 kilometer tenggara Newfoundland. Penemuan ini menegaskan bahwa kapal tersebut telah terbelah, buritan dan haluannya terpisah satu sama lain sejauh 600 meter dan berhadapan pada arah yang saling berlawanan.
Dalam 25 tahun sejak penemuannya, kondisi Titanic telah semakin memburuk dengan cepat.
Namun, sementara hancurnya Titanic mengindikasikan bahwa pelestarian tidak mungkin dilakukan di dasar laut, bakteri mungkin berguna dalam mempercepat pembuangan kapal tua lainnya dan juga tambang minyak. Selanjutnya, bisa juga membantu para ilmuwan mengembangkan cat atau lapisan pelindung untuk mencegah bakteri ini merusak kapal lain yang masih terpakai.
Sumber artikel: New microscopic life aboard the RMS Titanic (socgenmicrobiol.org.uk)
Kredit: Society for General Microbiology
Informasi lebih lanjut:
C. Sanchez-Porro, B. Kaur, H. Mann, A. Ventosa. Halomonas titanicae sp. nov., a halophilic bacterium isolated from the RMS Titanic. International Journal of Systematic and Evolutionary Microbiology, 2010; DOI: 10.1099/ijs.0.020628-0
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER
0 Response to "Jenis Mikroba Baru Ditemukan Hidup di Dalam Kapal Titanic"
Posting Komentar