Sekitar seratus ayam superkerdil tersebut tengah beradu kemolekan dalam Kontes Ayam Terkecil Sedunia, Trubus Serama Cup 2011. "Hari ini kami mengadakan kontes serama skala nasional karena kami lihat ayam jenis ini semakin lama semakin diminati," ujar ketua panitia acara, Karjono, Minggu (16/1/2011), di WTC Mangga Dua, Jakarta.
Tingginya minat masyarakat akan ayam yang berasal dari Malaysia tersebur lantaran karakteristik dan posturnya yang unik. Ukuran tubuh serama dewasa hanya sekepal tangan, beratnya pun hanya sekitar 300 gram per ekor setara dengan tiga buah apel. "Selain itu, ayam ini juga sombong, dia suka membusungkan dada dan berjalan seperti di catwalk," ujar Karjono.
Perkembangan serama di Indonesia diakui Karjono mulai ramai tahun 2009. Perkembangan pesat terutama terjadi di Kediri, Jakarta, dan Banyuwangi. Kontes dibagi dalam enam kelas yakni kelas pejantan dewasa a (360 gram ke bawah), kelas pejantan dewasa b (361-400 gram), pejantan muda (6-9 bulan), pejantan remaja (3-6 bulan), betina, dan anakan (1-3 bulan).
Kriteria penilaian yang dilakukan juri yakni gaya (dada mengangkat dan aktif di catwalk) serta anatomi tubuh (kepala, jengger, tubuh, ekor, bulu panjang, sayap, kaki, dan bulu) dari serama yang diperlombakan. "Masing-masing juara kelas akan memperebutkan the best of the best dan juara 1, 2, 3 tiap kelas juga akan memperbutkan hadiah Rp 200.000-Rp 500.000," ujar Karjono.
Jumlah tersebut disadari Karjono memang tidak seberapa. Namun, dengan semakin sering mengikuti kontes, daya jual ayam serama akan semakin meningkat. Ayam yang pernah juara saja bisa ditawar Rp 15 juta-Rp 40 juta.
Sementara serama remaja yang belum mengikuti kompetisi harganya sekitar Rp 700.000. Berdasarkan pantauan Kompas.com, saat ini pertandingan baru saja dimulai. Sejumlah joki tengah bersiap memberi aba-aba dari pinggir arena catwalk, tempat serama akan beraksi. Dalam waktu yang ditentukan panitia, ayam serama tersebut akan diadu kemolekan dan keaktifannya dalam beraksi di atas catwalk layaknya model.
http://www.tribunnews.com/2011/01/16/kontes-ayam-terkecil-di-dunia?utm_term=TRIBUNnews.com&utm_content=Local+Breaking+News&utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER
boleh lah rekayasa genetika asalkan tidak merusak keturunan
BalasHapus