AIR SUSU IBU (ASI)

Defenisi
  • Air susu ibu atau ASI adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk konsumsi bayi dan merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat.
  • ASI diproduksi karena pengaruh hormon prolactin dan oxytocin setelah kelahiran bayi.
  • ASI pertama yang keluar disebut kolostrum atau jolong dan mengandung banyak immuno globulin IgA yang baik untuk pertahanan tubuh bayi melawan penyakit.
  • Bila ibu tidak dapat menyusui anaknya, harus digantikan oleh air susu dari orang lain atau susu formula khusus.
  • Susu sapi tidak cocok untuk bayi sampai berusia 1 tahun.
Manfaat
  • Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.
  • Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf.
  • Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya.
  • Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian.
  • Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya.
  • Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut.
  • Sekali lagi Air Susu Ibu (ASI) sangat penting.
  • Tidak main-main, seorang ibu wajib memberikan ASI sampai anaknya genap usia 2 tahun.
  • Konteks sekarang kelihatanya mengalami degradasi.
  • Ribuan ibu di Indonesia yang demi pekerjaan, ke-seksi-an anggota badan rela menyusui hanya sampai beberapa bulan.
  • Bahkan tidak jarang pula yang menggantikan peran menyusuinya pada botol dot.
  • Wanita menjadi mulia dan mendapatkan emansipasi jika sudah menjadi wanita karier
  • Di negara maju dulu memang menjadi trend seorang wanita menjadi wanita karier.
  • Mereka, sangat senang jika mampu mendapatkan profesi dalam hidupnya dan sejajar dengan laki-laki. Namun belakangan, berdasarkan survei melalui polling oleh sebuah lembaga ternama di sana, menyebutkan 65 persen wanita lebih suka di rumah membina keluarga. Artinya, pola hidup beberapa tahun dulu telah ditinggalkan.
Perbedaan ASI dengan susu Formula
  • kadar ASI bisa berubah sesuai dengan fase-fase pertumbuhan bayi.
  • Jumlah kalori dan zat gizi berubah berdasarkan keadaan bayi saat lahir, apakah ia lahir prematur ataukah tepat waktu.
  • Bila bayi lahir prematur, kadar lemak dan protein ASI lebih tinggi daripada kebutuhan bayi umumnya, karena bayi prematur membutuhkan kalori lebih banyak.hal ini sangat tidak bisa di temui pada susu formula.
  • Unsur-unsur sistem kekebalan tubuh yang dibutuhkan bayi, seperti anticore atau sel pertahanan tubuh, sangat tersedia dalam ASI.
  • Ibaratnya mereka sebagai body guard, mempertahankan tubuh bayi yang sebenarnya asing bagi mereka, dan melindungi sang bayi dari musuh.
  • Selain itu, ASI merupakan antibakteri.
  • Perbedaanya dengan bakteri pada susu formula, bakteri bisa tumbuh dalam susu biasa yang disimpan pada suhu kamar selama enam jam.
  • Namun, tidak ada bakteri yang muncul dalam ASI yang disimpan dalam suhu dan jangka waktu yang sama.
  • Ilmu biologi tetap menganggap bahwa ASI sangat di butuhkan bayi dalam perkembangan otak dan tubuhnya.
  • Namun, sampai saat ini, dengan banyaknya iklan susu formula membuat ibu-ibu menjadi kasat mata, untuk memilih susu formula dibandingkan dengan ASI.
  • Di dalam ASI, terdapat tiga unsur protein yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ASPI. Sehingga, dampaknya masih akan di rasa sampai dewasa, dalam menjaga kesehatanya. Sebab, akan memperbaiki dan mempertahankan sistem kekebalan tubuh.
  • Ini bisa ditemukan pada air susu ibu pertama keluar atau colustrum.
  • Yang meningkatkan produksi antibodi, menjadi anti-oksidan dan anti radikal bebas (free radicals). Yg akan menghancurkan plasma sel.
  • Selain itu, kadar 3,5-4,5 persen lemak menjadi sumber utama ASI dalam kandungan nutrien.
  • Kemudian karbohidrat, yang kandungan utamanya adalah laktose, kadarnya paling tinggi dibanding susu mamalia lain (7%).
  • Protein, dengan kadar 0,9 persen.
  • ASI mengandung garam dan mineral lebih rendah dibanding susu sapi.
  • Vitamin, ASI cukup banyak mengandung vitamin yang diperlukan bayi.
  • Yaitu, vitamin K yang berfungsi sebagai katalisator pada proses pembekuan darah, dengan jumlah yang cukup, dan mudah diserap, juga mengandung vitamin E dan D.
  • Selanjutnya, ASI juga mengandung zat protektif.
  • Yaitu flora normal akibat bakteri Laktobacilus sp. yang berfungsi mengubah laktose menjadi asam laktat dan asam asetat.
  • Keduanya bersifat asam dalam pencernaan, yang mampu menghambat pertumbuhan mikro organisme, seperti bakteri E.Coli. juga laktoferin, yaitu protein yang berkaitan dengan zat besi.
  • Dengan mengikat zat besi, maka laktoferin bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan kuman tertentu, seperti Stafilokokus dan Escericia sp.
  • Kemudian mengandung enzim yang dapat memecah dinding bakteri (Lizozim).
  • Antistreptokokus, yang melindungi bayi dari infeksi kuman tertentu. Antibodi, yang dapat mencegah bakteri patogen dan enterovirus masuk kedalam usus.
  • Akhirnya, tidak ada alasan seharusnya ibu membuang ASI nya untuk hak anaknya.
  • Seandainya mampu di ketahui ibu-ibu karier kita barangkali tidak akan lekas menyapih anaknya.
  • Kalaupun tidak bisa karena tuntutan karier, apa boleh buat

10 Manfaat ASI Bagi Bayi
  • Pemberian ASI pada bayi akan meningkatkan perlindungan terhadap banyak penyakit seperti radang otak dan diabetes.
  • ASI juga membantu melindungi dari penyakit-penyakit biasa seperti infeksi telinga, diare demam dan melindungi dari Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau kematian mendadak pada bayi.
  • Ketika bayi yang sedang menyusui sakit, mereka perlu perawatan rumah sakit jauh lebih kecil dibanding bayi yang minum susu botol.
  • Air susu ibu memberikan zat nutrisi yang paling baik dan paling lengkap bagi pertumbuhan bayi.
  • Komponen air susu ibu akan berubah sesuai perubahan nutrisi yang diperlukan bayi ketika ia tumbuh.
  • Air susu ibu akan melindungi bayi terhadap alergi makanan, jika makanan yang dikonsumsi sang ibu hanya mengandung sedikit makanan yang menyebabkan alergi.
  • Pemberian ASI akan menghemat pengeluaran keluarga yang digunakan untuk membeli susu formula dan segala perlengkapannya.
  • Air susu ibu sangat cocok dan mudah, tidak memerlukan botol untuk mensterilisasi, dan tidak perlu campuran formula.
  • Menyusui merupakan kegiatan eksklusif bagi ibu dan bayi. Kegiatan ini akan meningkatkan kedekatan antara anak dan ibu.
  • Resiko terjadinya kanker ovarium dan payudara pada wanita yang memberikan ASI bagi bayinya lebih kecil dari pada wanita yang tidak menyusui.

Teknik Menyusui Yang Benar
  • Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar
  • Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994).
Pembentukan dan Persiapan ASI
  • Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan.
  • Pada kehamilan, payudara semakin padat karena retensi air, lemak serta berkembangnya kelenjar-kelenjar payudara yang dirasakan tegang dan sakit.
  • Bersamaan dengan membesarnya kehamilan, perkembangan dan persiapan untuk memberikan ASI makin tampak.
  • Payudara makin besar, puting susu makin menonjol, pembuluh darah makin tampak, dan aerola mamae makin menghitam.
Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan :
    1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk.
    2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi.
    3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi.
Posisi dan perlekatan menyusui
  • Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyususi yang tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.
  • Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pasca operasi sesar.
  • Bayi diletakkan disamping kepala ibu dengan posisi kaki diatas.
  • Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara seperti memegang bola bila disusui bersamaan, dipayudara kiri dan kanan.
  • Pada ASI yang memancar (penuh), bayi ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak tersedak.
Langkah-langkah menyusui yang benar
  1. Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting, duduk dan berbaring dengan santai.
  2. Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, dekatkan badan bayi ke badan ibu, menyetuh bibir bayi ke puting susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.
  3. Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi terletak di bawah puting susu.
  4. Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi membuka lebar.
  5. Cara pengamatan teknik menyusui yang benar Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu.
Apabila bayi telah menyusui dengan benar maka akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut :
  • Bayi tampak tenang.
  • Badan bayi menempel pada perut ibu.
  • Mulut bayi terbuka lebar.
  • Dagu bayi menmpel pada payudara ibu.
  • Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang masuk.
  • Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.
  • Puting susu tidak terasa nyeri.
  • Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
  • Kepala bayi agak menengadah.
  • Lama dan frekuensi menyusui Sebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga tindakan menyusui bayi dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan, karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya.
  • Ibu harus menyusui bayinya bila bayi menangis bukan karena sebab lain (kencing, kepanasan/kedinginan atau sekedar ingin didekap) atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya.
  • Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam.
  • Pada awalnya, bayi tidak memiliki pola yang teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1 – 2 minggu kemudian.
  • Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya.
  • Dengan menyusui tanpa jadwal, sesuai kebutuhan bayi akan mencegah timbulnya masalah menyusui.
  • Ibu yang bekerja dianjurkan agar lebih sering menyusui pada malam hari. Bila sering disusukan pada malam hari akan memicu produksi ASI.
  • Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara maka sebaiknya setiap kali menyusui harus dengan kedua payudara.
  • Pesankan kepada ibu agar berusaha menyusui sampai payudara terasa kosong, agar produksi ASI menjadi lebih baik.
  • Setiap kali menyusui, dimulai dengan payudara yang terakhir disusukan. Selama masa menyusui sebaiknya ibu menggunakan kutang (BH) yang dapat menyangga payudara, tetapi tidak terlalu ketat.
Keuntungan Untuk Bayi:
  • ASI adalah makanan alamiah yang disediakan untuk bayi anda. Dengan komposisi nutrisi yang sesuai untuk perkembangan bayi sehat.
  • ASI mudah dicerna oleh bayi.
  • Jarang menyebabkan konstipasi.
  • Nutrisi yang terkandung pada ASI sangat mudah diserap oleh bayi.
  • ASI kaya akan antibody(zat kekebalan tubuh) yang membantu tubuh bayi untuk melawan infeksi dan penyakit lainnya.
  • ASI dapat mencegah karies karena mengandung mineral selenium.
  • Dari suatu penelitian di Denmark menemukan bahwa bayi yang diberikan ASI samapi lebih dari 9 bulan akan menjadi dewasa yang lebih cerdas.
  • Hal ini diduga karena Asi mengandung DHA/AA.
  • Bayi yang diberikan ASI eksklusif samapi 4 bln akan menurunkan resiko sakit jantung bila mereka dewasa.
  • ASI juga menurunkan resiko diare, infeksi saluran nafas bagian bawah, infeksi saluran kencing, dan juga menurunkan resiko kematian bayi mendadak.
  • Memberikan ASI juga membina ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi.
Keuntungan Untuk Ibu:
  • Memberikan ASI segera setelah melahirkan akan meningkatkan kontraksi rahim, yang berarti mengurangi resiko perdarahan.
  • Memberikan ASI juga membantu memperkecil ukuran rahim ke ukuran sebelum hamil.
  • Menyusui (ASI) membakar kalori sehingga membantu penurunan berat badan lebih cepat.
  • Beberapa ahli menyatakan bahwa terjadinya kanker payudara pada wanita menyusui sangat rendah.
  • Karena begitu besar manfaat dari ASI maka WHO dan UNICEF menganjurkan agar para ibu memberikan ASI EKSKLUSIF yaitu hanya memberikan ASI saja tanpa makanan pendamping hingga bayi berusia 6 bulan.
  • Begitu banyak keuntungan yang diberikan Air Susu Ibu baik untuk ibu maupun bayi.
  • Berikanlah Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi anda sebagai hadiah terindah dalam menyambut kelahirannya.
Asi eksklusif selama 6 bulan.
  • ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan.
  • Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini.
  • ASI eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik. Dengan demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu cukup empat bulan) sudah tidak berlaku lagi.


Bagaimana Mencapai ASI eksklusif
  • Menyusui dalam satu jam setelah kelahiran
  • Menyusui secara ekslusif: hanya ASI. Artinya, tidak ditambah makanan atau minuman lain, bahkan air putih sekalipun.
  • Menyusui kapanpun bayi meminta (on-demand), sesering yang bayi mau, siang dan malam.
  • Tidak menggunakan botol susu maupun empeng.
  • Mengeluarkan ASI dengan memompa atau memerah dengan tangan, disaat tidak bersama anak
  • Mengendalikan emosi dan pikiran agar tenang
  • Kesalah pahaman Mengenai ASI eksklusif
  • Setelah ASI ekslusif enam bulan tersebut, bukan berarti pemberian ASI dihentikan.
  • Seiiring dengan pengenalan makanan kepada bayi, pemberian ASI tetap dilakukan, sebaiknya menyusui dua tahun menurut rekomendasi WHO.
Manfaat ASI Eksklusif Enam Bulan
  • Menambahkan manfaat ASI, berikut adalah manfaat ASI Ekslusif enam bulan daripada hanya empat bulan.
  • Untuk Bayi Melindungi dari infeksi gastrointestinal,
  • Bayi yang ASI ekslusif selama enam bulan tingkat pertumbuhannya sama dengan yang ASI eksklusif hanya empat bulan.
  • ASI eksklusif enam bulan ternyata tidak menyebabkan kekurangan zat besi.
  • Untuk Ibu Menambah panjang kembalinya kesuburan pasca melahirkan, sehingga
  • Memberi jarak antar anak yang lebih panjang alias menunda kehamilan berikutnya.
  • Karena kembalinya menstruasi tertunda, ibu menyusui tidak membutuhkan zat besi sebanyak ketika mengalami menstruasi.
  • Ibu lebih cepat langsing.
  • Penelitian membuktikan bahwa ibu menyusui enam bulan lebih langsing setengah kg dibanding ibu yang menyusui empat bulan.
Apabila Tidak Ada ASI
  • Apabila karena beberapa hal ASI tidak dapat diberikan, gantikan dengan susu formula secara eksklusif hingga enam bulan.
  • Kemudian lanjutkan bersama dengan MPASI sampai dengan umur setahun. Setelah setahun susu formula tidak perlu, dan bisa diganti dengan susu sapi.
  • Apabila masih ingin mencoba menyusui dengan ASI, bacalah lebih lanjut mengenai relaktasi dan coba hubungi Konsultasi ASI terdekat.
  • Aturan agar menunda memberikan MPASI pada anak <>
Mengapa Jangan Memberikan Makanan Sebelum Enam Bulan
  • Tidak ada untungnya memberikan makanan pengganti ASI sebelum enam bulan - selain kelebihan berat badan yang tidak perlu.
  • Malahan, bisa jadi MPASI tersebut memicu alergi pada bayi, gangguan pencernaan, atau obesitas.
Mengapa umur 6 bl adalah saat terbaik anak mulai diberikan MPASI ?
  • Pemberian makan setelah bayi berumur 6 bulan memberikan perlindungan besar dari berbagai penyakit.
  • Hal ini disebabkan sistem imun bayi <>
  • Pemberian MPASI dini sama saja dg membuka pintu gerbang masuknay berbagai jenis kuman. Belum lagi jika tidak disajikan higienis.
  • Hasil riset terakhir dari peneliti di Indonesia menunjukkan bahwa bayi yg mendapatkan MPASI sebelum ia berumur 6 bl, lebih banyak terserang diare, sembelit, batuk-pilek, dan panas dibandingkan bayi yg hanya mendapatkan ASI eksklusif.
  • Belum lagi penelitian dari badan kesehatan dunia lainnya.
  • Saat bayi berumur 6 bl keatas, sistem pencernaannya sudah relatif sempurna dan siap menerima MPASI.
  • Beberapa enzim pemecah protein spt asam lambung, pepsin, lipase, enzim amilase, dsb baru akan diproduksi sempurna pada saat ia berumur 6 bl.
  • Mengurangi resiko terkena alergi akibat pada makanan.
  • Saat bayi berumur <>
  • Sehingga makanan yg masuk dapat menyebabkan reaksi imun dan terjadi alergi.
  • Menunda pemberian MPASI hingga 6 bl melindungi bayi dari obesitas di kemudian hari. Proses pemecahan sari2 makanan yg belum sempurna.
  • Pada beberapa kasus yg ekstrem ada juga yg perlu tindakan bedah akibat pemberian MPASi terlalu dini.
  • Dan banyak sekali alasan lainnya mengapa MPASI baru boleh diperkenalkan pada anak setelah ia berumur 6 bl.
Mengapa Aturan WHO Berubah dari 4 menjadi 6 bulan?
  • Kalo jaman dulu umur 4 bl aja dikasih makan bahkan ada yg umur 1 bl. Dan banyak yang berpendapat gak ada masalah apa-apa tuh dg anaknya. Satu hal yg perlu diketahui bersama bahwa jaman terus berubah.
  • Demikian juga dengan ilmu & teknologi.
  • Ilmu medis juga terus berkembang dan berubah berdasarkan riset2 yg terus dilakukan oleh para peneliti. Sekitar lebih dari 5th yg lalu, MPASI disarankan diperkenalkan pada anak saat ia berusia 4 bl. Tetapi kemudian beberapa penelitian tahun2 terakhir menghasilkan banyak hal sehingga MPASI sebaiknya diberikan >6bl. Sekali lagi tidak mungkin ada saran dari WHO & IDAI jika tidak dilakukan penelitian panjang. Lagipula tiap anak itu beda. Bisa jadi gak jadi masalah utk kita tapi belum tentu utk yg lain.
  • Pandangan Masyarakat Kalo begitu kenapa masih banyak orangtua yg telah memberikan MPASI ke anaknya sebelum berumur 6 bl ? Banyak sekali alasan kenapa ortu memberikan MPASI <>
  • Belum lagi masih banyak anggapan di masyarakat kita spt ortu terdahulu bahwa anak saya gak papa tuh dikasih makan pisang pas kita umur 2 bln. Malah sekrg jadi orang. Alasan lainnya juga bisa jadi juga tekanan dari lingkungan dan gak ada dukungan spt alasan di atas. Dan gencarnya promosi produsen makanan bayi yg belum mengindahkan ASI eksklusif 6 bln
  • Kegagalan – kegagalan Program ASI Dan Penanggulangannya
  • Kegagalan pemberian ASI eksklusif di pengaruhi oleh faktor internal (pengetahuan ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga dan penyakit ibu) dan faktor eksternal (promosi susu formula bayi,penolong persalinan).Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor internal dan eksternal dengan kegagalan pemberian ASI.
  • Kecenderungan wanita karier untuk memberikan ASI semakin menurun.
  • Padahal ada cara menyiasati memberikan ASI tanpa meninggalkan kewajiban bekerja.
  • Sukses menyusui adalah jika ibu menyusui anak dengan benar dan bayi memperoleh ASI sepenuhnya sesuai rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan kebijakan nasional.
  • Memberi ASI eksklusif ini waktunya adalah sejak lahir sampai bayi berumur 6 bulan. Kemudian dilanjutkan menyusui sampai usia 2 tahun bersama makanan pendamping ASI yang benar.
  • Setiap bayi mempunyai hak memperoleh kesehatan tertinggi, termasuk makanan terbaik yaitu ASI. Setiap ibu juga mempunyai hak menyusui untuk peningkatan kesehatan ibu sekaligus peningkatan kesehatan bayinya. "Karena ASI memberikan manfaat yang banyak. Sebab itu hendaknya ibu memberikan ASI kepada sang bayi.
  • Lantas bagaimana bila ibu harus kembali bekerja dan ingin tetap memberi ASI untuk buah hatinya? Solusinya tentu sudah dimengerti oleh sebagian besar ibu, yaitu dengan menabung dan memeras ASI. Ibu sebaiknya sudah belajar memerah ASI sejak setelah melahirkan di rumah sakit.
  • Ibu sebaiknya sudah bisa mulai menabung ASI sejak 1 bulan sebelum kembali bekerja. ASI tahan disimpan selama 6 jam dalam suhu ruangan dan bisa tahan sampai 24 jam pada termos yang diberi es batu. ASI juga dapat disimpan di lemari es selama 3 hari dan dalam freezer selama 3 bulan.
  • Memeras ASI sangat bermanfaat untuk memberikan makan, terutama pada bayi yang lahir dengan berat badan rendah. Selain itu, aktivitas ini juga bisa menghilangkan bendungan ASI di payudara, menghilangkan rembesan ASI, serta menjaga pasokan ASI saat ibu sakit, saat ibu bepergian atau bekerja.
  • Di samping memeras secara manual menggunakan jari-jari tangan dan botol hangat, saat ini juga sudah banyak tersedia pompa ASI, baik yang manual maupun elektrik. Peralatan tersebut umumnya unggul karena mudah dan praktis. Namun dalam hal kenyamanan tergantung masing-masing ibu.
  • Saat di tempat kerja, ibu sebaiknya memeras ASI setiap 3 jam selama kurang lebih 15 menit pada payudara kanan dan kiri. Namun, ibu tidak perlu khawatir karena ASI yang belum diperah tidak akan basi. Jika di kantor tidak ada lemari es, ibu bisa membawa cooler box untuk penyimpanan sementara.
  • Saat ibu berada di rumah, usahakan sebanyak mungkin menyusui dengan cara breast feeding (langsung dari payudara), terutama ketika bayi merasa lapar. Pemberian ASI yang sudah diperas hanya pada kondisi ketika ibu tidak memungkinkan menyusui langsung. Untuk keperluan tersebut, tiga minggu sebelum masa cuti berakhir, ajari bayi untuk menikmati ASI dengan cara spoon feeding (dengan sendok bayi). Pemberian dengan dot atau botol sebaiknya dihindari karena akan merusak mekanisme dan bisa menyebabkan "bingung puting", yaitu kondisi bayi menolak puting ibunya.
  • Menyusui memang menjadi kodrat seorang ibu. Bahkan, jika memungkinkan, idealnya bayi lekas disusui segera setelah dilahirkan. Begitu terdengar lengking tangis bayi mengawali kehadirannya di muka bumi, tali pusat digunting, bayi pun ditaruh di atas perut ibu agar dapat merasakan kedekatan emosional. Si kecil pun segera mencari puting susu dan mulai menetek.
  • Sebagian besar kegagalan ASI eksklusif terutama di Indonesia sebenarnya bersifat preventable, artinya bisa dicegah.
  • Untuk pertama kali, ASI keluar berupa cairan bening yang disebut kolostrum. Berikan ASI pertama ini kepada bayi karena mengandung zat kekebalan yang tinggi. Jangan malah dibuang untuk menunggu munculnya ASI yang berwarna putih.
  • Selain itu, ibu dianjurkan untuk sesegera mungkin berupaya menyusui si bayi. Semakin dini, semakin baik yaitu sesaat setelah bayi lahir dan belum dibersihkan. Kesegeraan menyusui bayi merangsang hormon prolaktin yang bersama-sama oksitosin memproduksi ASI berikutnya.
  • Kebutuhan meningkat. Kebutuhan asupan ASI akan meningkat saat usia bayi 4 minggu, 8 minggu, 3 bulan, dan 6 bulan saat mereka mengalami percepatan pertumbuhan. Siap-siap saja! Kemungkinan bayi akan menjadi sangat rewel dalam periode itu. Terutama soal makanan.
  • Nah, di fase rawan ini sering kali orangtua berpikir untuk menambahkan makanan di luar ASI sebelum waktunya (usia 6 bulan). Yang terlihat, kebutuhan akan ASI jadi lebih tinggi ketimbang pasokannya. Padahal, cara terbaik untuk mengatasi kerewelan itu adalah dengan menyusuinya lebih sering meskipun keluarnya sedikit-sedikit. Toh, produksi ASI akan ikut meningkat sesuai permintaan bayi.
  • Selain usia, bobot bayi juga memengaruhi kebutuhan akan ASI. Bayi yang besar biasanya butuh asupan makanan lebih banyak. Jangan khawatir, produksi ASI akan dapat me-menuhi kebutuhannya yang tinggi. Satu lagi yang katanya memengaruhi nafsu makan bayi, yaitu jenis kelamin. Ada yang percaya bayi laki-laki lebih rakus ketimbang bayi perempuan. Padahal belum tentu, lo. Sebagian bayi laki-laki menyusu dengan porsi biasa saja dan sebaliknya bayi perempuan menyusu hampir selama 1 jam.
  • Umumnya bayi menyusu sekitar 20 menit untuk setiap payudara. Tapi itu bukan patokan baku. Kalaupun sesudah itu si kecil masih terlihat belum puas, berarti kebutuhannya memang belum tercukupi. Jadi, ibu harus tetap menyusuinya.
  • Susui bayi dengan satu payudara hingga kosong sebelum pindah ke payudara lain. Mengapa? Karena ASI mengandung dua komponen, yaitu foremilk dan hindmilk. Foremilk banyak mengandung air dan protein, sementara hindmilk banyak mengandung lemak (di antaranya DHA). Keduanya sangat dibutuhkan oleh bayi.
Asi Umumnya TIDAK KURANG Karena:
  • Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh seringnya isapan yang dilakukan bayi.
  • Produksi ASI sebenarnya disesuaikan dengan permintaan bayi (demand and supply). Rangsangan produksi ASI didapat justru dari pengosongan gudang susu.
  • Di bawah areola ibu terdapat 2 buah jaringan, yang satu "pabrik" susu dan yang kedua sebut saja sebagai "gudang" susu. "Pabrik" akan terangsang untuk memproduksi susu kalau susu di "gudang" sudah habis."
  • Misalnya, bayi menghabiskan 50 cc susu di "gudang", maka "pabrik" akan memproduksi lagi 50 cc. Begitu seterusnya.
  • Banyaknya volume ASI dipengaruhi oleh kecukupan cairan ibu. Jika ibu mengonsumsi bahan makanan bergizi lengkap disertai asupan cairan, baik berupa minuman atau kuah sayuran, alhasil volume ASI akan mencukupi.
  • Kapasitas payudara ibu menyesuaikan kebutuhan bayinya. Hanya saja, lamanya waktu menyusui berbeda pada setiap bayi.
  • Kalau sampai bayi kekurangan ASI, biasanya disebabkan cara menyusu yang salah. Idealnya selama menyusu, kepala dan tubuh bayi lurus dan sejajar. Posisi payudara lebih tinggi dari kepala bayi. Dagu bayi menempel pada payudara ibu. Semua bagian areola (bagian gelap di seputar puting) masuk ke dalam mulut bayi.
  • Hambatan juga bisa berkaitan dengan faktor emosional ibu. Asal tahu saja, untuk bisa mengalirkan ASI, ibu membutuhkan refleks yang disebut let down reflex. Refleks ini sangat dipengaruhi kondisi emosi ibu. Walaupun produksi susunya bagus, tapi kalau refleks itu tak bisa dilepaskan, maka susu tidak akan dialirkan dari pabrik susu (alveoli) ke gudang susu (sinus lacteferous). Agar kondisi emosi ini baik, ibu yang hendak menyusui harus tenang dan selalu berpikir positif.
  • Jika Ibu sabar dan yakin bahwa ASI mencukupi, maka itulah yang akan terjadi.
Tips Memperlancar PRODUKSI ASI
Ada faktor yang mendukung agar produksi ASI jadi lancar, yakni:
  • Bangun motivasi menyusui dengan mencari tahu keunggulan ASI.
  • Saat persalinan, pilihlah rumah sakit yang melaksanakan kebijakan rawat gabung sehingga ibu dan bayi bisa bersama terus selama 24 jam.
  • Siapkan fisik dan mental untuk menyusui. Rasa bahagia ingin menyentuh dan menyayangi bayi akan membuat hormon oksitosin bekerja memproduksi ASI dan payudara siap mengeluarkan ASI.
  • Kuasai posisi menyusui yang benar. Kesalahan posisi bisa menyebabkan puting lecet, peradangan pada payudara, atau bayi hanya mengisap udara karena cairan ASI tidak keluar.
  • Tidak memberi makanan atau minum apa pun selain ASI pada bayi yang baru lahir, kecuali ada indikasi medis. Pemberian cairan lain justru akan membuat bayi malas menyusui dan payudara ibu akhirnya kurang dirangsang.
  • Mintalah dukungan dari pasangan.
  • Cari suasana yang tenang saat menyusui. Kalau suka, lakukan sambil mendengarkan musik yang relaks.
  • Hindari stres.
Bila MELIBIHI KAPASITAS
  • Nah, apa jadinya kalau bayi kemudian mendapatkan ASI lebih dari yang dibutuhkan? Misalnya saja, ibu selalu mengira tangis bayinya merupakan pertanda minta susu. Tentu saja, lambungnya tak dapat menampung melebihi kapasitas. Kelebihan cairan itu akan keluar lagi dengan cara muntah sedikit atau gumoh. Karenanya, perhatikan dengan saksama apabila bayi sudah menunjukkan tanda kenyang. Muntah atau gumoh masih dikatakan normal selama berat badan bayi tetap naik sesuai tahapan usia.
Imbangi DENGAN AKTIVITAS
  • Pada 4-6 bulan pertama, bayi yang mendapat ASI biasanya mempunyai berat badan lebih dari yang seharusnya. Namun, tak perlu khawatir ia akan mengalami kegemukan (obesitas). Imbangi saja dengan aktivitas alamiahnya seperti menendang di udara, melonjak-lonjak, atau merangkak yang dapat dilakukan bayi setelah otot-ototnya cukup kuat. Nah, untuk bisa beraktivitas, bayi jangan selalu digendong. Tanpa aktivitas memadai, energinya akan tersimpan menjadi lapisan lemak. Alhasil, lama-kelamaan si kecil bisa mengalami kegemukan.
  • Untuk mengetahui seberapa banyak kenaikan berat badan yang baik setiap bulan, lihatlah parameter berupa grafik di buku kesehatan (Kartu Menuju Sehat) si kecil. Selama trimester pertama, penambahan BB yang diharapkan berkisar antara 750-1500 gram setiap bulannya. Sedangkan untuk bulan-bulan berikut, tuntutan terhadap kenaikan BB semakin sedikit meski tetap menunjukkan peningkatan. Kontrol kenaikan BB inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa hingga usia setahun, bayi harus dipantau dokter. Perbandingan berat terhadap panjang tubuh bayi sangat penting untuk mengevaluasi kondisi kesehatan dan gizinya
  • If you say you can, you can.
  • Bagi seroang ibu yang tak selalu mendampingi anakknya setiap saat,diperlukan upaya ekstra agar anak tetap bisa mengkonsumsi ASI secara full tanpa bantuan susu formula sama sekali. Jika kita ragu bisa melakukannya, maka kemungkinan kegagalan itu besar akan terjadi. Sebaliknya, bila kita optimis bisa, Insya Allah, kita akan berhasil mencapainya.
  • Support group itu penting.
  • Dengan berteman dengan ibu-ibu yang "fanatik" ASI eksklusif, gabung di milis-milis pendukung ASI, aku menjadi banyak terbantu. Pengetahuan tentang manajemen laktasi, Ada kalanya semangat melemah, lalu ketika kita kembali membaca kisah-kisah perjuangan orang lain, maka semangat itu akan kembali mewujud.
  • Butuh amunisi untuk melawan rasa malas dan bosan
  • Kadang rasa malas dan bosan harus setiap beberapa jam sekali bolak-balik memerah ASI. Apalagi dengan bawaan yang lumayan ekstra: cooler box, botol-botol ASI dll . Ada beberapa teman yg merasa repot dengan hal2 seperti ini jadi memilih menyerah dan gagal ASI ekslusifnya.
  • Saat-saat seperti ini kembali mengingat kalimatku sendiri bahwa: 2 tahun itu singkat bun! Bayangkan dalam waktu sesingkat itu masak nggak mau 'sedikit' berkorban untuk membuktikan rasa cintamu pada buah hatimu.
  • Saran yang dikemukakan antara lain perlu peningkatan penyuluhan dan peyebaran informasi tentang manfaaat dari pemberian ASI eksklusif kepada masyarakat khususnya ibu hamil dan penolong persalinan baik tenaga kesehatan formal maupun non formal agar ibu memberikan ASI eksklusif sampai bayi berusia 4 bulan, perlu meningkatkan pengetahuan cara pemberian ASI eksklusif pada bayi di rumah untuk ibu bekerja dan perlu adanya sosisalisasi tentang adanya kesempatan pemberian ASI eksklusif ditempat ibu bekerja

0 Response to "AIR SUSU IBU (ASI)"

Posting Komentar