Para peneliti menunjukkan bahwa punahnya dinosaurus 65 juta tahun yang lalu telah membuka jalan bagi hewan jenis mamalia untuk menjadi lebih besar – sekitar seribu kali lebih besar daripada ukuran sebelumnya. Penelitian ini, yang berjudul The Evolution of Maximum Body Size of Terrestrial Mammals, dan telah dirilis dalam jurnal Science, merupakan yang pertama kalinya dalam menjelajahi secara kuantitatif pola-pola ukuran tubuh mamalia setelah kepunahan dinosaurus.
Penelitian ini didanai oleh National Science Foundation Research Coordination Network, dan dipimpin oleh Profesor Asosiasi Biologi, Felisa Smith, dari Universitas New Mexico, tergabung bersama tim internasional yang meliputi ahli paleontologi, ahli biologi evolusioner serta ahli ekologi makro dari berbagai universitas di seluruh dunia.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meninjau kembali pertanyaan utama tentang ukuran tubuh, khususnya pada mamalia. “Ukuran tubuh berdampak pada semua aspek biologi, dari reproduksi hingga kepunahan,” kata Smith. “Memahami pengoperasian kendala pada ukuran tubuh ini sangat penting untuk memahami bagaimana ekosistem bekerja.”
Dalam rangka mendokumentasikan apa yang terjadi pada mamalia setelah kepunahan dinosaurus, para peneliti mengumpulkan data ukuran maksimum dari kelompok-kelompok besar mamalia darat di setiap benua, termasuk Perissodactyla, hewan ungulate berkuku aneh seperti kuda dan badak; Proboscidea, yang meliputi gajah, mammoth dan mastodon, Xenarthra atau trenggiling, sloth pohon, dan armadillo, serta sejumlah kelompok mamalia punah lainnya. Para peneliti menghabiskan waktu selama tiga tahun untuk perakitan datanya.
“Basis datanya cukup unik,” kata Smith, “karena ini bersifat sangat menyeluruh, meliputi mamalia dari semua benua sejak kepunahan dinosaurus. Kami memperkirakan ukuran tubuh berdasarkan gigi fosil, suatu bagian dari mamalia yang keadaannya paling sering terawetkan.”
Mamalia mengalami pertumbuhan, dari suatu maksimum sekitar 10 kilogram, ketika mereka masih hidup bersama dengan dinosaurus, hingga ke maksimum 17 ton, setelah dinosaurus mengalami kepunahan. Para peneliti menemukan bahwa pola tersebut secara mengejutkan bersifat konsisten, tidak hanya secara global tetapi juga pada seluruh waktu serta seluruh kelompok rantai makanan dan garis keturunan – yaitu, hewan dengan pola makan yang berbeda dan berasal dari nenek moyang yang berbeda.
Ukuran maksimum mamalia mulai meningkat tajam sekitar 65 juta tahun yang lalu, memuncak pada Zaman Oligosen (sekitar 34 juta tahun yang lalu) di Eurasia, lalu memuncak sekali lagi di Zaman Miosen (sekitar 10 juta tahun lalu) di Eurasia dan Afrika. Mamalia terbesar yang pernah hidup di muka bumi –Indricotherium transouralicum, herbivora mirip badak tanpa cula, yang beratnya sekitar 17 ton dan tinggi sekitar 18 kaki – hidup di Eurasia hampir 34 juta tahun yang lalu.
“Kesamaan luar biasa dalam evolusi ukuran maksimum di berbagai benua ini menunjukkan adanya peran ekologi yang serupa, yang diisi oleh mamalia raksasa di seluruh dunia,” kata Smith. “Hal ini sangat menunjukkan bahwa berbagai mamalia sudah merespon kendala ekologi yang sama.”
Hasil studi ini memberi petunjuk tentang; ketentuan apa yang membatasi ukuran tubuh maksimum di darat; jumlah ruang yang tersedia bagi setiap hewan, serta keadaan iklim selama mereka hidup. Semakin dingin keadaan cuacanya, maka semakin besar ukuran yang diperoleh mamalia, sebagaimana hewan-hewan yang lebih besar melestarikan cuaca panas dengan lebih baik. Hal ini juga menunjukkan bahwa tidak ada satu pun kelompok mamalia yang mendominasi kelas ukuran terbesar – mamalia terbesar mutlak milik kelompok yang berbeda dari segala waktu dan ruang.
“Hasilnya cukup mengejutkan. Temperatur global dan luas lahan daratan mengatur kendala pada batas teratas ukuran tubuh mamalia,” kata Smith, “di mana mamalia yang lebih besar berkembang ketika bumi lebih dingin dan luas lahan daratan lebih besar. Analisis kami merefleksikan proses pengoperasian secara konsisten seluruh kelompok rantai makanan dan taksonomi, serta independensi dari sejarah fisiografi setiap benua.”
Hal yang menarik dalam ukuran tubuh mamalia bagi Smith dimulai sejak tahun lalu ketika ia masih berstatus mahasiswa pascasarjana di Universitas California. “Saya bekerja di sejumlah pulau lepas pantai Baja, California, di mana hewan-hewan pengerat telah berevolusi menjadi berukuran raksasa. Saya lantas tertarik mengenai ukuran tubuh sejak saat itu.”
Para kolega Smith dalam proyek ini meliputi Profesor Biologi UNM, Jim Brown, Marcus Hamilton dan Jordan Okie. Rekan penulis lainnya adalah: Alison Boyer, Daniel Costa, Tamar Dayan, Morgan Ernest, Alistair Evans, Mikael Fortelius, John Gittleman, Larisa Harding, Kari Lintulaakso, Kathleen Lyons, Christy McCain, Juha J. Saarinen, Richard Sibly, Patrick Stephens, Jessica Theodor dan Mark Uhen.
Sumber artikel: Size of mammals exploded after dinosaur extinction (eurekalert.org)
Kredit: University of New Mexico
Informasi lebih lengkap:
Felisa A. Smith, Alison G. Boyer, James H. Brown, Daniel P. Costa, Tamar Dayan, S. K. Morgan Ernest, Alistair R. Evans, Mikael Fortelius, John L. Gittleman, Marcus J. Hamilton, Larisa E. Harding, Kari Lintulaakso, S. Kathleen Lyons, Christy Mccain, Jordan G. Okie, Juha J. Saarinen, Richard M. Sibly, Patrick R. Stephens, Jessica Theodor, and Mark D. Uhen. The Evolution of Maximum Body Size of Terrestrial Mammals. Science, 2010; 330 (6008 : 1216-1219 DOI: 10.1126/science.1194830
Kredit: University of New Mexico
Informasi lebih lengkap:
Felisa A. Smith, Alison G. Boyer, James H. Brown, Daniel P. Costa, Tamar Dayan, S. K. Morgan Ernest, Alistair R. Evans, Mikael Fortelius, John L. Gittleman, Marcus J. Hamilton, Larisa E. Harding, Kari Lintulaakso, S. Kathleen Lyons, Christy Mccain, Jordan G. Okie, Juha J. Saarinen, Richard M. Sibly, Patrick R. Stephens, Jessica Theodor, and Mark D. Uhen. The Evolution of Maximum Body Size of Terrestrial Mammals. Science, 2010; 330 (6008 : 1216-1219 DOI: 10.1126/science.1194830
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER
0 Response to "Ukuran Tubuh Mamalia Membesar setelah Kepunahan Dinosaurus"
Posting Komentar