"hasil riset ini membawa tim "untuk menentukan bahwa antagonis hormon pelepas-hormon pertumbuhan memiliki efek menguntungkan pada penuaan."
Suatu senyawa yang bertindak dalam cara yang berlawanan dengan hormon pertumbuhan justru dapat membalikkan beberapa tanda-tanda penuaan, demikian yang ditunjukkan oleh tim riset yang melibatkan dokter Universitas Saint Louis. Penemuan ini menjadi kontra-intuitif bagi beberapa orang dewasa yang menggunakan hormon pertumbuhan, yang mengira ini akan membantu merevitalisasi mereka.
Penelitian mereka dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences edisi 6 Desember.
Temuan ini adalah signifikan, kata John E. Morley, M.D., rekan peneliti studi dan direktur divisi kedokteran geriatrik dan endokrinologi di School of Medicine Universitas Saint Louis, karena orang yang terkadang menggunakan hormon pertumbuhan, percaya itu akan menjadi ampuh untuk awet muda.
“Banyak orang tua yang menggunakan hormon pertumbuhan untuk meremajakan diri,” ujar Morley. “Hasil ini sangat menyarankan bahwa hormon pertumbuhan, jika diberikan kepada orang-orang berusia tua dan menengah, mungkin malah berbahaya.”
Para ilmuwan mempelajari senyawa MZ-5-156, sebuah “antagonis hormon pelepas hormon pertumbuhan (GHRH).” Mereka melakukan penelitian dalam model tikus SAMP8, sebuah strain rekayasa untuk studi mengenai proses penuaan. Secara keseluruhan, para peneliti menemukan bahwa MZ-5-156 memiliki dampak positif terhadap stres oksidatif di otak, meningkatkan kognisi, aktivitas telomerase (tindakan enzim yang melindungi bahan DNA) dan masa hidup, selagi menurunkan aktivitas tumor.
MZ-5-156, seperti kebanyakan antagonis GHRH, menghambat kanker pada manusia, termasuk kanker prostat, otak, payudara, dan paru-paru. Ia juga memiliki dampak positif dalam pembelajaran, dan terkait dengan perbaikan dalam memori jangka pendek. Tindakan antioksidan menyebabkan stres oksidatif berkurang, membalikkan penurunan kognitif pada penuaan tikus.
William A. Bank, MD, penulis utama studi dan profesor penyakit dalam dan geriatri di School of Medicine Universitas Washington di Seattle, mengatakan bahwa hasil riset ini membawa tim “untuk menentukan bahwa antagonis hormon pelepas-hormon pertumbuhan memiliki efek menguntungkan pada penuaan.”
Tim penelitian melibatkan Andrew V. Schally, M.D., Ph.D., seorang profesor di departemen patologi dan divisi hematologi/onkologi di Miller School of Medicine Universitas Miami.
- Sumber artikel: New research: ‘Un-growth hormone’ increases longevity (eurekalert.org)
- Kredit: Saint Louis University
- Informasi lebih lanjut: W. A. Banks, J. E. Morley, S. A. Farr, T. O. Price, N. Ercal, I. Vidaurre, A. V. Schally. Effects of a growth hormone-releasing hormone antagonist on telomerase activity, oxidative stress, longevity, and aging in mice. Proceedings of the National Academy of Sciences, 2010; 107 (51): 22272 DOI: 10.1073/pnas.1016369107
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER
0 Response to "Senyawa yang Berlawanan dengan Hormon Pertumbuhan justru Meningkatkan Umur Panjang"
Posting Komentar