ZAT KEBAL

Daya tahan tubuh specifik atau immunitas yaitu Daya tahan tubuh yang khusus (spesifik) untuk jenis bibit penyakit tertentu saja. artinya terjadi
  1. Pengenalan bibit penyakit
  2. memproduksi antibodi atau T-Limphosit
  3. produksi itu khusus bereaksi terhadap bibit penyakit tertentu
Contoh : Antibodi terhadap bakteri typhus
Daya tahan tubuh non spesifik mencakup :
  1. Rintangan mekanis
  2. Rintangan kimiawi
  3. Sistem Komplemen
  4. Interferon
  5. Phagositosis
  6. Demam (Fever)
  7. Radang (Inflamasi)
1. Rintangan Mekanis
  • Kulit terdiri dari sel epitel yang berlapis-lapis disertai lapisan tanduk
  • Selaput lendir dapat mensekresil lendir (mucus)
  • Keringat,
  • air mata dan
  • lendir dapat mengencerkan atau membersihkan zat-zat asing
  • Rambut hidung dapat menyaring partikel-partikel kasar
  • Reflek batuk, bersin dapat mengeluarkan zat-zat asingl dari saluran pernafasan dan pencernaan
2. Rintangan Kimiawi Antara lain :
  • Lysozyme yaitu suatu enzim bakterizid (pembunuh kuman), terdapat pada air ludah, air mata, dan keringat yang akan mengurangi kemungkinan infeksi oleh berbagai bakteri.
  • Suasana asam di kulit akan mengurangi pertumbuhan mikroorganisme \
  • Flora mikroorganisme yang normal pada kulit dan selput lendir dapat menekan pertumbuhan bakteri pathogen
  • Asam lambung dapato membunuh segala macam mikroorganisme dan melumpuhkan berbagai racun
3. Sistem Komplemen Ialah Suatu seri protein plasma (>18 macam) yang normal berada dalam keadaan non aktif.
Faktor yang dapat mengaktifkan sistem komplemen ini yaitu:
  • Adanya mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh,
  • glikoprotein permukaan sel dari mikroorganisme tersebut akan mengaktifkan sistem komplemen ini.
  • Terdapat kompleks antibodi yang melekat dengan antigen
Sistem komplemen yang telah aktif ini berupa suatu seri reaksi kimia dengan akibat :
  1. Menghasilkan opsonin Suatu zat yang melekatkan mikroorganisme dengan leukosit sehingga memudahkan terjadinya phagositosis.
  2. Menyebabkan pelepasan histamin oleh mastosit Histamin menimbulkan vasodilatasi dan meningkatkan permeabilitas kapiler terhadap protein
  3. Menghasilkan chemotaxin yang akan menarik leukosit menuju daerah infeksi
  4. Menghasilkan kinin yang mempunyai fungsi seperti histamin dan bersifat merangsang ujung-ujung reseptor saraf (rasa sakit, gatal)
  5. Menimbulkan reaksi pada membran sel mikroorganisme yang menyebabkan timbulnya lubang-lubang pada membran. Hal ini dapat mematikan mikroorganisme
4, Interferon ialah sekumpulan protein yang diproduksi dan disekresikan sejumlah sel yang terkena infeksi berbagai virus
Misalnya :
  • Makrophag
  • Fibrosit
  • Limfosit
Mekanismenya :
  • Diikat olehàInterferon masuk ke dalam cairan interstitial
  • Sel-sel sehat tersebutàreseptor membran plasma pada sel-sel yang sehat sehingga sel-selàakan terpicu untuk membentuk suatu protein antivirus sehat akan terlindungi dari berbagai virus
  • Interferon juga dapat merangsang jenis limfosit tertentu untuk langsung membunuh dan menghancurkan sel-sel yang terinfeksi virus, juga sel-sel kanker jenis tertentu, misalnya melanoma (kanker tahi lalat), kanker payudara, dsb
5. Phagositosis
Phagosit terbagi menjadi :
  1. Makrophag
  2. Mikrophag
Makrophag
  • Berasal dari monosit yang berhasil masuk ke dalam¬ jaringan-jaringan
  • Bila masih berjalan-jalan disebut makrophag berkelana.
  • Bila sudah menetap dalam jaringan disebut makrophag histiosit atau makrophag ,menetap.
  • Contohnya mikroglia didalam otak dan makrophag pada dinding sinusoid hati
Mikrophag
  • Yaitu suatu granulosit yang masuk ke dalam jaringan jaringan melalui proses diapedesis.
  • Granulosit yang paling besar mengphagositosis yaitu neutrophil, kemudian eosinophil, sedangkan kemampuan phagositosis dari sel-sel basophil masih diperdebatkan.
Proses Phagositosis
  • Terjadinya phagositik
  • Terbentuk vakuola
  • Proses phagositosis diperlukan opsonin terjadi fusi lysosom dengan vakuola phagositik membentuk phalysosom
  • Proses pencernaan dan penghancuran intraseluler oleh enzim dan H2O2 sisa-sisa pencernaan dikeluarkan melalui proses eksositosis.
  • Beberapa bakteri seperti bakteri TBC dan Staphylocoocus yang terphagositosis kadang-kadang tidak mati, malah dapat berkembang biak dalam phagosit, sehingga phagosit yang terbunuh.
6. Demam (fever)Demam adalah suatu keadaan dimana suhu tubuh melebihi normal.
  • Demam merupakan salah satu manifestasi sistemik tubuh terhadap radang.
  • Ketika demam, akan timbul perasaan dingin, mengigil, yang merupakan suatu tanda suhu tubuh akan meningkat

Prosesnya :
  • Ketika bakteri, virus, pyrogen-exogenàsel-sel kanker, sel-sel yang mati menghasilkan zat-zat merangsangàprotein (pyrogen-endogen)
  • Merangsang makrophag dan monosit akan menghasilkan prostaglandin E
  • Sel-sel hypothalamus thermostat di hypothalamus pada suhu yang lebih tinggi
Keuntungan Demam
  • BMR meningkat
  • reaksi kimia tubuh dipacu
  • Sel-sel darah putih lebih aktif, semua ini akann mempercepat penyembuhan.
Kerugian Demam
  • Sakitn kepala
  • Pusing
  • Kejang-kejang
  • Pegal-pegal
  • Lesu
Kerusakan otak yang membahayakan
  • Obat-obat penurun panas
  • Paracetamol
  • Pirazolon
  • Aspirin
  • Propionat
7. Radang (Inflamasi)
  • Radang yaitu respon atau reaksi tubuh terhadap kerusakan sel-sel tubuh yang disebabkan infeksi, zat-zat kimia ataupun gangguan fisika (benturan, sinar, dan panas)
  • Gejala-gejala radang :
  1. Sakit
  2. Panas
  3. Bengkak
  4. Merah
Gangguan fungsi pada daerah yang terkena radang
  • contoh radang : bisul, amandel, kulit tertusuk duri kotor, encik pada sendi, kulit yang terjemur sinar matahari, terkena asam, dsb

Tahap-tahap reaksi radang :
  1. Bakteri memasuki luka
  2. Sejumlah komplemen akan memasuki daerah luka sewaktu pembuluh darah terluka
  3. Pergerakan phagosit
Sakit didaerah radang disebabkan karena :
  • Luka langsung terhadap serabutn syarat sensoris
  • Tekanan dari oedema
  • Racun bakteri yang merangsangn serabut syaraf sensoris
  • Kinin yang merangsang ujung syaraf sensoris
  • Prostaglandin yang menambah rasa sakit

0 Response to "ZAT KEBAL"

Posting Komentar