Sebagai film drama relijius, film ini mengetengahkan cerita pertobatan atau keinsyafan yang dipenuhi adegan mengharu-biru. Setiap 10 menit sekali karakter-karakter dalam film ini menangis dengan berbagai sebab.
Tangisan pertama datang dari seorang gadis berjilbab bernama Zizi. Entah mengapa setiap gadis berjilbab dalam film Indonesia selalu suka menangis. Tangisan kedua datang dari Syamsul Hadi, protagonis film ini, yang dipukuli teman-teman pesantrennya karena dianggap mencuri.
Tangisan ketiga berasal dari ibu Syamsul dan Nadia, adik Syamsul yang mengetahui Syamsul mencuri di pesantren. Tangisan keempat dan selanjutnya tentu saja melibatkan Syamsul dan para perempuan Muslim yang dalam film ini cukup mendapat tempat dominan.
Namun, adegan tangis-menangis dan pertobatan tidaklah sah tanpa sebuah cerita yang memungkinkan kemungkaran didefinisikan, dan amar ma'ruf ditegakkan. Syamsul (Dude Harlino) pemuda 20 tahunan yang berasal dari Pekalongan pergi menuntut ilmu di pesantren Al Furqon di Kediri. Dalam perjalanan, ia menolong seorang gadis berjilbab bernama Zizi dari usaha perampasan.
Zizi adalah putri pemilik pesantren tempat Syamsul belajar. Ironisnya, di pesantren Al Furqon, Syamsul terusir karena dituduh mencuri akibat fitnah sahabatnya sendiri, Burhan.
Orang tua Syamsul kecewa. Ia pun dianiaya oleh kakak dan ayahnya sendiri. Karena keluarganya tak lagi percaya, Syamsul pun kabur dari rumah dan menjadi pencopet. Dalam sebuah aksinya, secara tak sengaja ia mencopet seorang gadis solehah bernama Sylvie, yang kebetulan pacar Burhan.
Padahal, Burhan juga mengincar Zizi. Dengan motivasi untuk membalas dendam pada Burhan, Syamsul berusaha menemukan Sylvie. Namun berkat berbagai peristiwa dan terutama berkat hidayah Allah, Syamsul akhirnya bertobat dan berubah menjadi ustad yang sangat terkenal.
Seperti narasi film-film pertobatan/keinsyafan pada umumnya, tentu saja Burhan sang penjahat bengis akan dihukum seberat-beratnya. Tapi, cerita belum berakhir karena Syamsul harus memilih dua perempuan solehah yang sama-sama menginginkannya.
Dilansir detikhot, Sylvie yang mencampakkan Burhan dalam sebuah adegan yang akan cukup membuat marah para aktivis perempuan, berbalik membenci Burhan dan memilih Syamsul. Zizi yang selalu bersama keluarga Syamsul diam-diam jatuh cinta pada Syamsul.
Alhamdulillah, Syamsul mendapatkan jalan untuk menghindari kemungkaran poligami. Pesan akhir film ini adalah jangan menelepon sambil menyetir kalau Anda tidak mau mati sia-sia.(tb)
Digosipkan Mau Nikah, Tantri "Kotak" Panik
TANTRI "Kotak" gelagapan ketika dicecar pertanyaan tentang gosip nikah. Dari kelakar di Twitter, kabarnya Tantri akan menikah dengan kekasihnya yang merupakan vokalis Naff.
"Enggak. Kata siapa? Itu cuma bercandaan teman-teman saja kok," jawabnya dikutip okezone saat ditemui di Dahsyat RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (27/12).
Tantri menegaskan, kelakar itu biasa dilakukannya bersama teman-teman lewat jejaring sosial. Entah dengan teman-teman Kotak, atau dengan rekan-rekan band Arda, kekasihnya.
"Bukan beneran loh," katanya.
Kisah cinta Tantri kini tertambat di hati Arda, vokalis band Naff. Tantri dan Arda pertama kali bertemu di sebuah acara musik di Madiun, tempat asal Arda.
Sebelumnya Tantri berpacaran dengan vokalis Five Minute, Richie. Namun hubungan tersebut kandas dan Tantri kembali berpacaran dengan sesama anak band.
Hubungan keduanya telah disetujui oleh masing-masing keluarga. Hanya saja, sebagai sesama anak band, hubungan Tantri dan Arda masih dijalani secara interlokal alias jarak jauh.(tb)
Tangisan pertama datang dari seorang gadis berjilbab bernama Zizi. Entah mengapa setiap gadis berjilbab dalam film Indonesia selalu suka menangis. Tangisan kedua datang dari Syamsul Hadi, protagonis film ini, yang dipukuli teman-teman pesantrennya karena dianggap mencuri.
Tangisan ketiga berasal dari ibu Syamsul dan Nadia, adik Syamsul yang mengetahui Syamsul mencuri di pesantren. Tangisan keempat dan selanjutnya tentu saja melibatkan Syamsul dan para perempuan Muslim yang dalam film ini cukup mendapat tempat dominan.
Namun, adegan tangis-menangis dan pertobatan tidaklah sah tanpa sebuah cerita yang memungkinkan kemungkaran didefinisikan, dan amar ma'ruf ditegakkan. Syamsul (Dude Harlino) pemuda 20 tahunan yang berasal dari Pekalongan pergi menuntut ilmu di pesantren Al Furqon di Kediri. Dalam perjalanan, ia menolong seorang gadis berjilbab bernama Zizi dari usaha perampasan.
Zizi adalah putri pemilik pesantren tempat Syamsul belajar. Ironisnya, di pesantren Al Furqon, Syamsul terusir karena dituduh mencuri akibat fitnah sahabatnya sendiri, Burhan.
Orang tua Syamsul kecewa. Ia pun dianiaya oleh kakak dan ayahnya sendiri. Karena keluarganya tak lagi percaya, Syamsul pun kabur dari rumah dan menjadi pencopet. Dalam sebuah aksinya, secara tak sengaja ia mencopet seorang gadis solehah bernama Sylvie, yang kebetulan pacar Burhan.
Padahal, Burhan juga mengincar Zizi. Dengan motivasi untuk membalas dendam pada Burhan, Syamsul berusaha menemukan Sylvie. Namun berkat berbagai peristiwa dan terutama berkat hidayah Allah, Syamsul akhirnya bertobat dan berubah menjadi ustad yang sangat terkenal.
Seperti narasi film-film pertobatan/keinsyafan pada umumnya, tentu saja Burhan sang penjahat bengis akan dihukum seberat-beratnya. Tapi, cerita belum berakhir karena Syamsul harus memilih dua perempuan solehah yang sama-sama menginginkannya.
Dilansir detikhot, Sylvie yang mencampakkan Burhan dalam sebuah adegan yang akan cukup membuat marah para aktivis perempuan, berbalik membenci Burhan dan memilih Syamsul. Zizi yang selalu bersama keluarga Syamsul diam-diam jatuh cinta pada Syamsul.
Alhamdulillah, Syamsul mendapatkan jalan untuk menghindari kemungkaran poligami. Pesan akhir film ini adalah jangan menelepon sambil menyetir kalau Anda tidak mau mati sia-sia.(tb)
Digosipkan Mau Nikah, Tantri "Kotak" Panik
TANTRI "Kotak" gelagapan ketika dicecar pertanyaan tentang gosip nikah. Dari kelakar di Twitter, kabarnya Tantri akan menikah dengan kekasihnya yang merupakan vokalis Naff.
"Enggak. Kata siapa? Itu cuma bercandaan teman-teman saja kok," jawabnya dikutip okezone saat ditemui di Dahsyat RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (27/12).
Tantri menegaskan, kelakar itu biasa dilakukannya bersama teman-teman lewat jejaring sosial. Entah dengan teman-teman Kotak, atau dengan rekan-rekan band Arda, kekasihnya.
"Bukan beneran loh," katanya.
Kisah cinta Tantri kini tertambat di hati Arda, vokalis band Naff. Tantri dan Arda pertama kali bertemu di sebuah acara musik di Madiun, tempat asal Arda.
Sebelumnya Tantri berpacaran dengan vokalis Five Minute, Richie. Namun hubungan tersebut kandas dan Tantri kembali berpacaran dengan sesama anak band.
Hubungan keduanya telah disetujui oleh masing-masing keluarga. Hanya saja, sebagai sesama anak band, hubungan Tantri dan Arda masih dijalani secara interlokal alias jarak jauh.(tb)
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER
0 Response to "57 Tangisan dalam Satu Setengah Jam"
Posting Komentar