Penemuan sekelompok bakteri di rawa asam dan pengolahan limbah pabrik telah memberikan para ilmuwan sebuah bukti ‘missing link’ di dalam salah satu langkah paling penting evolusi kehidupan di bumi – jawaban bagi munculnya sel-sel dengan inti yang mengandung DNA (sel eukariotik).
Selama milyaran tahun, bakteri (organisme bersel satu tanpa inti) merupakan satu-satunya bentuk kehidupan selular di bumi. Lalu, sekitar 1,6-2,1 milyar tahun yang lalu, sel-sel eukariotik muncul. Sel-sel ini (dengan inti) menandakan evolusi kehidupan multi-selular di bumi, termasuk: tanaman, serangga, hewan dan manusia.
Hingga saat ini, para ilmuwan telah mampu mengidentifikasi suatu ‘sel leluhur’ yang menghubungkanprokariota awal dengan eukariota nantinya. Jadi, teori fusi – di mana dua sel bergabung untuk membentuk sel baru – sering diajukan untuk menjelaskan munculnya jenis sel baru ini.
Namun, temuan terbaru dari para ilmuwan di University College Dublin, Irlandia, dan Laboratorium BiologiMolekuler Eropa di Heidelberg, Jerman, yang dipublikasikan dalam Science (26 November 2010), telah menuntaskan penjelasan teori fusi ini, dan menunjukkan bahwa intermediasi atau ‘missing link’ memang ada di antara keduanya miliaran tahun yang lalu.
“Penemuan kami mengindikasikan bahwa kemunculan sel eukariotik di bumi dapat dijelaskan dengan evolusi Darwin selama miliaran tahun daripada sebuah teori fusi ‘big bang’,” kata ahli sel biologi, Dr Emmanuel Reynaud, dari University College Dublin, salah satu rekan penulis makalah ilmiah.
“Analisis kami menunjukkan bahwa bakteri PVC [Planctomycetes, Verrucomicrobiae, Klamidia], anggota-anggota yang umum ditemukan pada pengolahan limbah pabrik atau rawa asam, merupakan jenis intermediasi struktur sel. Mereka sedikit lebih besar dari bakteri yang dikenal lainnya, dan juga mereka membelah diri lebih lambat.”
“Struktur PVC menunjukkan bahwa itu adalah nenek moyang sel ‘missing link’ yang menghubungkan sel prokariotik dengan eukariotik sepanjang jalur evolusi miliaran tahun yang lalu,” kata Dr Damien P Devos dari Laboratorium Biologi Molekuler Eropa, Heidelberg, Jerman, yang turut menulis makalah ilmiah.
Sumber artikel: Sewage water bacteria fills ‘missing link’ in early evolution of life on earth(alphagalileo.org)
Kredit: University College Dublin
Informasi lebih lanjut:
Damien P. Devos, Emmanuel G. Reynaud. Intermediate Steps. Science, 2010; 330 (6008): 1187-1188 DOI: 10.1126/science.1196720
Kredit: University College Dublin
Informasi lebih lanjut:
Damien P. Devos, Emmanuel G. Reynaud. Intermediate Steps. Science, 2010; 330 (6008): 1187-1188 DOI: 10.1126/science.1196720
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER
0 Response to "Bakteri Air Limbah Mengisi “Missing Link” dalam Evolusi Awal Kehidupan di Bumi"
Posting Komentar