Proses terbentuknya madu



Honey atau madu merupakan cairan manis yang dibuat oleh serangga tertentu menggunakan nektar dari bunga atau bagian tanaman, yang di proses secara alami oleh lebah disarangnya.
Fruktosa dan glukosa merupakan zat utama pada madu. Zat inilah yang membuat madu menjadi manis.
Madu yang bagus memiliki kalori kurang lebih 3.280 CAL/Kg. Jadi hanya madu yang dikumpulkan dan diproses secara alami oleh lebahlah yang di sebut 'MADU MURNI'
Madu dihasilkan oleh lebah dan serangga lain memiliki sifat yang sangat berbeda. biasanya kualitas madu di tentukan dari lebah pengumpul madu tersebut.



Madu ini mendapatkan rasa manis dari monosakarida fruktosa dan glukosa dan memiliki sekitar kemanisan relatif sama seperti yang dari gula pasir (74% dari kemanisan sukrosa, suatu disakarida).
ini memiliki sifat kimia yang menarik untuk membuat roti, dan rasa khas yang menyebabkan beberapa orang untuk lebih suka lebih dari gula dan pemanis lainnya. Kebanyakan mikro-organisme tidak tumbuh dalam madu karena aktivitas air rendah 0,6.
Namun, kadang-kadang berisi terbengkalai madu dari bakteri endospores Clostridium botulinum, yang dapat membahayakan bayi karena dapat berubah menjadi endospores bakteri penghasil toksin pada bayi yang belum matang saluran pencernaan, yang menyebabkan penyakit dan bahkan kematian

Nectar



adalah cairan manis kaya dengan gula yang diproduksi bunga dari tumbuh-tumbuhan sewaktu mekar untuk menarik kedatangan hewan penyerbuk seperti serangga.
Nektar dihasilkan kelenjar nektar yang biasanya terletak di dasar perhiasan bunga (perianthium), sehingga hewan penyerbuk mau tidak mau bersinggungan dengan kepala sari (anthera) dan pistil sewaktu mengambil nektar.

Proses



Lebah pekerja mengumpulkan nectar yang kemudian di proses di sarang.
untuk mengubah nectar menjadi madu,lebah melakukan beberapa hal ..

1. lebah mengeluarkan enzim yang mengubah sukrosa (disakarida) menjadi glukosa dan fruktosa (monosakarida)

Enzim, invertase, mengubah sebagian besar dari sukrosa menjadi dua enam-karbon gula, glukosa dan fruktosa. Sejumlah kecil glukosa diserang oleh kedua enzim, glukosa oksidase, dan diubah menjadi asam gluconic dan hidrogen peroksida. Asam yang gluconic madu membuat media asam dengan pH rendah yang tidak ramah terhadap bakteri, jamur, dan jamur, organisme kita sebut mikroba, sedangkan hidrogen peroksida memberikan perlindungan jangka pendek terhadap organisme yang sama ini ketika masak atau madu diencerkan untuk makanan larva. Lebah madu juga mengurangi kandungan air nektar, yang mana akhirnya memberikan tekanan osmotik yang tinggi dan perlindungan terhadap mikroba.

2. lebah mengaturan kelembapan dan pertukaran udara sehingga meninggalkan hanya sekitar 18-persen air dalam madu.


Kelembapan sarang, yang membuat madu memiliki tingkat keawetan yang tinggi, harus dijaga pada batas-batas tertentu. Pada kelembapan di atas atau di bawah batas ini, madu akan rusak serta kehilangan keawetan dan gizinya. Begitu juga, suhu sarang haruslah 35 derajat celcius selama sepuluh bulan pada tahun tersebut . Untuk menjaga suhu dan kelembapan sarang ini pada batas tertentu, ada kelompok khusus yang bertugas menjaga pertukaran udara.

Jika hari panas, terlihat lebah sedang mengatur pertukaran udara di dalam sarang. Jalan masuk sarang dipenuhi lebah. Sambil menempel pada kayu, mereka mengipasi sarang dengan sayap. Dalam sarang yang baku, udara yang masuk dari satu sisi terdorong keluar pada sisi yang lain. Lebah pengatur pertukaran udara yang lain bekerja di dalam sarang, mendorong udara ke semua sudut sarang.

Perangkat pertukaran udara ini juga bermanfaat melindungi sarang dari asap dan pencemaran udara. .

3. Lebah melakukan penataan kesehatan dan keamanan sarang dari benda benda asing yang bisa merusak kualitas madu.


Upaya lebah untuk menjaga mutu madu tidak terbatas hanya pada pengaturan kelembapan dan panas. Di dalam sarang terdapat jaringan pemeliharaan kesehatan yang sempurna untuk mengendalikan segala peristiwa yang mungkin menimbulkan berkembangnya bakteri. Tujuan utama penataan ini adalah menghilangkan zat-zat yang mungkin menimbulkan bakteri. Prinsipnya adalah mencegah zat-zat asing memasuki sarang.

Untuk itu, dua penjaga selalu ditempatkan pada pintu sarang. Jika suatu zat asing atau serangga memasuki sarang walau sudah ada tindakan pencegahan ini, semua lebah bertindak untuk mengusirnya dari sarang.

Untuk benda asing yang lebih besar yang tidak dapat dibuang dari sarang, digunakan cara pertahanan lain. Lebah membalsam benda asing tersebut. Mereka menghasilkan suatu zat yang disebut "propolis" (yakni, getah lebah) untuk pembalsaman. Getah lebah ini dihasilkan dengan cara menambahkan cairan khusus yang mereka keluarkan dari tubuh kepada getah yang dikumpulkan dari pohon-pohon seperti pinus, hawwar, dan akasia. Getah lebah juga digunakan untuk menambal keretakan pada sarang. Setelah ditambalkan pada retakan, getah tersebut mengering ketika bereaksi dengan udara dan membentuk permukaan yang keras. Dengan demikian, sarang dapat bertahan dari ancaman luar. Lebah menggunakan zat ini hampir dalam semua pekerjaan mereka.
proses ini lah yang menyebabkan madu menjadi makanan yang tahan lama.

1 Response to "Proses terbentuknya madu"